Have Seat Will Travel – Pesona Napabale memikat wisatawan yang ingin merasakan keindahan alam Sulawesi Tenggara. Danau Napabale, yang terletak di kaki bukit Desa Lohia, Kecamatan Lohia, adalah salah satu dari lima danau air asin yang ada di Indonesia. Keindahan dan keunikan danau ini menjadi daya tarik utama yang harus dikunjungi saat berlibur ke daerah ini.
Danau ini terhubung langsung dengan lautan lepas melalui sebuah terowongan alami. Memiliki panjang 30 meter dan lebar 9 meter, terowongan ini bisa dilalui saat air laut surut. Selain menawarkan pemandangan yang menakjubkan, Napabale juga menjadi tempat yang ideal untuk berbagai aktivitas seru, mulai dari perahu tradisional hingga olahraga air.
Nama Napabale berasal dari bahasa Muna. “Napa” berarti pelabuhan, sementara “Bale” merujuk pada daun pandan muda yang banyak ditemukan di sekitar danau ini. Keberadaan daun pandan muda memberikan sentuhan alami yang menambah pesona danau ini. Keunikannya tak hanya terletak pada nama, tetapi juga pada posisinya yang terhubung dengan lautan melalui terowongan alami.
“Baca juga: Menyusuri Pantai Ranca Buaya Garut: Pesona Alam yang Tak Terlupakan”
Keindahan alam sekitar Danau Napabale sangat menakjubkan. Air danau yang berwarna biru kehijauan dikelilingi oleh hamparan perbukitan hijau yang memanjakan mata. Para pengunjung dapat menikmati pemandangan indah ini dengan menaiki perahu tradisional yang disebut “Katinting”. Perahu ini menjadi sarana transportasi utama untuk menjelajahi luasnya danau.
Selain itu, ada berbagai aktivitas menarik yang dapat dilakukan di sekitar danau, seperti menyewa perahu atau mencoba paddle board. Para wisatawan bisa merasakan petualangan berbeda dengan menikmati keindahan danau dari permukaan air sambil berinteraksi dengan warga lokal. Penyewaan alat-alat seperti drone dan paddle board dikelola oleh anak-anak muda setempat yang menyambut para pengunjung dengan ramah.
Setelah mengelilingi danau, pengunjung dapat menikmati kuliner lokal yang dijajakan di pinggir danau. Berbagai hidangan lezat siap memanjakan perut setelah petualangan di alam. Ini menjadi kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan cita rasa khas Muna sambil menikmati suasana alam yang tenang.
Selain berkeliling menggunakan perahu, wisatawan juga bisa berenang, snorkeling, atau trekking di sekitar danau. Beragam ikan besar dapat dilihat saat air surut, memberikan pengalaman menyelam yang tak terlupakan. Dari ketinggian, pengunjung dapat menyaksikan panorama dua danau yang berdampingan, salah satunya berbentuk hati dan lainnya berbentuk lonjong.
Untuk mencapai Danau Napabale, para wisatawan dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dari Kota Raha, ibu kota Kabupaten Muna. Jaraknya sekitar 20 kilometer dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Walaupun jalanan beberapa titik berlubang dan sedang diperlebar, akses menuju danau ini cukup mudah.
Bagi mereka yang datang dari Kendari, perjalanan menuju Napabale dapat dilakukan dengan jalur laut. Waktu tempuhnya sekitar 3 hingga 5 jam. Sementara itu, wisatawan dari Kota Baubau bisa menempuh perjalanan selama dua jam dengan kapal cepat.
Dengan pesona alamnya yang luar biasa, Danau Napabale memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata. Namun, agar keindahan alam ini tetap terjaga, dibutuhkan upaya pengembangan yang berkelanjutan. Menjaga kelestarian alam sekitar serta mendukung ekonomi masyarakat lokal menjadi hal yang penting untuk memastikan wisata ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Walaupun akses menuju Danau Napabale cukup mudah, ada beberapa kendala yang perlu diatasi. Salah satunya adalah penonaktifan Bandara Sugimanuru di Kabupaten Muna Barat sejak Desember 2023. Sebelumnya, penerbangan menuju bandara ini memungkinkan para wisatawan untuk lebih mudah mencapai lokasi. Dengan penutupan bandara tersebut, wisatawan harus menggunakan jalur alternatif melalui kota lain, yang memakan waktu lebih lama. Namun, meski ada beberapa tantangan, pesona Napabale tetap menjadi daya tarik utama bagi para pelancong yang ingin merasakan pengalaman unik di tengah alam Sulawesi Tenggara.