Have Seat Will Travel – Gunung Burangrang terletak di Jawa Barat, berdiri pada ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut. Gunung ini menjadi salah satu tujuan pendakian yang populer di kalangan pecinta alam. Panorama alam yang memesona ditawarkan sepanjang jalur menuju puncaknya. Pemandangan hijau dan udara sejuk memberikan ketenangan bagi setiap pengunjung. Gunung Burangrang tak hanya menarik karena keindahannya, tapi juga karena kisah legenda yang melekat. Oleh masyarakat sekitar, gunung ini dianggap sakral dan penuh makna budaya. Petualangan di gunung ini tak pernah mengecewakan bagi mereka yang menyukainya. Berbagai jalur bisa dipilih untuk menjelajahi alam liar yang memukau ini. Suasana alami yang masih terjaga membuat pendaki merasa lebih dekat dengan alam. Cerita rakyat juga sering disampaikan oleh warga lokal kepada para pengunjung.
Gunung Burangrang erat dikaitkan dengan legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Legenda ini telah diwariskan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Sunda. Sangkuriang adalah pemuda yang tanpa sadar jatuh cinta pada ibunya sendiri. Dayang Sumbi menyadari hal ini dan memberikan syarat mustahil untuk menghindari pernikahan. Sangkuriang diminta untuk membuat danau dan perahu dalam waktu satu malam. Pekerjaan hampir selesai ketika Dayang Sumbi menipu dengan menyalakan cahaya palsu. Sangkuriang marah dan menendang perahu yang telah dibuatnya. Perahu tersebut diyakini berubah menjadi Gunung Tangkuban Parahu. Gunung Burangrang dipercaya berasal dari kain putih Dayang Sumbi yang robek. Danau Bandung terbentuk dari hasil pekerjaan Sangkuriang yang gagal. Legenda ini masih terus dipercayai oleh masyarakat hingga hari ini.
Tiga jalur pendakian utama dapat ditemukan di Gunung Burangrang. Jalur Legok Haji adalah jalur terpanjang dan cocok bagi pemula. Pemandangan indah menemani pendakian melalui jalur Legok Haji yang landai. Jalur Kopassus memiliki medan curam dan penuh akar pohon. Pendakian lewat jalur ini terasa menantang dan lebih singkat. Bagi yang suka tantangan, jalur Pangheotan sangat direkomendasikan. Panorama alam yang terbuka bisa dinikmati sepanjang jalur Pangheotan. Puncak Gunung Burangrang menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Hamparan pegunungan lain terlihat jelas dari titik tertinggi. Kawasan puncak sering dipadati pendaki saat akhir pekan. Kesejukan udara dan hijaunya hutan memberikan sensasi segar. Jalur-jalur ini telah dipelihara oleh masyarakat sekitar. Petunjuk pendakian disediakan di pos awal setiap jalur.
“Baca juga: Panduan Lengkap Air Terjun Coban Canggu Mojokerto: Daya Tarik, Jam Buka, & Akses Lokasi”
Beragam flora dan fauna hidup di kawasan Gunung Burangrang. Tumbuhan hutan hujan tropis tumbuh subur di sepanjang jalur pendakian. Hewan liar seperti lutung dan burung elang kadang terlihat oleh pendaki. Keseimbangan ekosistem masih sangat dijaga di area ini. Beberapa spesies langka dapat dijumpai di jalur tertentu. Keberadaan mereka menjadi daya tarik bagi para pecinta alam. Lingkungan gunung ini telah dilindungi oleh peraturan daerah. Kerusakan lingkungan bisa dihindari jika wisatawan patuh pada aturan. Pemeliharaan kawasan dilakukan secara berkala oleh relawan dan warga.
Curug Cijalu dan Curug Putri adalah dua air terjun yang populer. Air di curug ini sangat jernih dan menyegarkan untuk dinikmati. Tempat ini sering dijadikan lokasi bersantai usai pendakian. Banyak pendaki memilih berkemah di camping ground sekitar curug. Tenda-tenda bisa didirikan di area datar dengan pemandangan indah. Malam hari di bawah bintang memberikan pengalaman tak terlupakan. Cahaya bulan dan suara alam menciptakan suasana damai. Camping sering dilakukan oleh komunitas pecinta alam. Fasilitas dasar seperti toilet umum telah disediakan oleh pengelola. Keamanan pengunjung dijaga oleh tim relawan dan pengelola kawasan.
“Simak juga: Plastik Ramah Lingkungan: Terurai Cepat di Laut dalam Beberapa Jam”
Pakaian yang nyaman dan sepatu gunung sangat penting digunakan. Perbekalan seperti air, makanan, dan obat-obatan harus dibawa cukup. Alat navigasi sederhana disarankan untuk menghindari kesasar. Jas hujan diperlukan karena cuaca gunung bisa berubah cepat. Sampah harus dibawa turun dan tidak dibuang sembarangan. Pendakian harus dilakukan dengan mengikuti peraturan setempat. Kebersihan alam perlu dijaga oleh setiap pengunjung yang datang. Sebelum berangkat, kondisi tubuh sebaiknya dalam keadaan fit. Izin pendakian bisa diurus di pos registrasi sebelum masuk kawasan. Kegiatan berbahaya seperti membuat api unggun sembarangan dilarang keras. Area ini telah ditetapkan sebagai zona konservasi oleh pemerintah. Pendaki wajib menghormati kearifan lokal yang berlaku.