Have Seat Will Travel – TNI berhasil melumpuhkan kekuatan kelompok bersenjata OPM dalam operasi besar di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya. Operasi ini berlangsung pada Rabu 15 Oktober 2025 dan menjadi salah satu momen penting dalam upaya menjaga stabilitas keamanan Papua Tengah. Aksi tersebut dipimpin oleh Komando Operasi Habema Kogabwilhan III dengan perencanaan matang dan pergerakan taktis yang dilakukan sejak malam sebelumnya. Dalam operasi tersebut 14 anggota kelompok bersenjata tewas. Situasi di wilayah Soanggama kini berhasil dikuasai setelah sempat menjadi pusat pergerakan dan tekanan kelompok OPM terhadap masyarakat. Keberhasilan ini menjadi sinyal kuat bahwa kehadiran TNI di Papua memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas wilayah dan perlindungan warga sipil dari ancaman kekerasan bersenjata.
TNI menghadapi kontak senjata intens di wilayah Soanggama saat pasukan melakukan pergerakan pada dini hari. Sekitar pukul 05.30 WIT, kelompok OPM Kodap VIII/Soanggama melakukan serangan mendadak terhadap prajurit yang sudah masuk ke wilayah itu. Serangan ini dibalas dengan tindakan tegas dan terukur oleh pasukan TNI yang telah mempersiapkan strategi lapangan. Pertempuran berlangsung selama beberapa jam hingga siang hari. Sekitar pukul 12.00 WIT situasi dapat dikendalikan sepenuhnya. Dalam baku tembak itu sebanyak 14 anggota kelompok bersenjata dilaporkan tewas termasuk beberapa figur penting dalam struktur Kodap VIII. Aksi tersebut sekaligus mengakhiri dominasi kelompok bersenjata di daerah Soanggama yang selama ini menekan warga. Keamanan yang mulai pulih memberi kesempatan bagi masyarakat untuk beraktivitas kembali secara normal.
“Baca juga: Air Terjun Argentina Ini Ternyata Saingan Berat Niagara, Keindahannya Bikin Takjub!”
Setelah kontak senjata berakhir, TNI langsung menguasai markas utama Kodap VIII/Soanggama. Tempat itu selama ini menjadi pusat komando kelompok bersenjata untuk merencanakan berbagai aksi penyerangan terhadap aparat dan warga sipil. Dari hasil penyisiran, prajurit menemukan sejumlah barang bukti penting. Barang tersebut meliputi satu pucuk senjata api rakitan, empat senapan angin, sejumlah amunisi, alat bidik Simons, teropong Newcon, dokumen organisasi, atribut bintang kejora, perangkat komunikasi, dan perlengkapan lapangan. Semua barang bukti diamankan untuk penyelidikan lanjutan. Selain itu, wilayah tersebut kini dijadikan Pos Taktis TNI Soanggama guna memastikan stabilitas keamanan jangka panjang. Langkah ini juga mendapat dukungan dari masyarakat lokal yang telah lama mengalami tekanan dari kelompok bersenjata. Penguasaan markas menjadi bagian penting dalam upaya menghapus pengaruh OPM di kawasan tersebut.
“Simak juga: Hasil Lelang Frekuensi 1,4 GHz Diumumkan Hari Ini, WIFI Siap Kuasai Regional 1?”
Masyarakat Kampung Soanggama menyambut positif kehadiran TNI setelah aksi penindakan terhadap kelompok bersenjata. Tidak ada pengungsian yang terjadi di wilayah itu. Tokoh adat dan kepala desa bahkan menghibahkan sebagian lahan dan fasilitas kampung untuk dijadikan Pos Taktis TNI. Mereka menyampaikan bahwa semua korban tewas merupakan anggota kelompok bersenjata dan bukan warga sipil. Dukungan masyarakat juga mencakup pemberian informasi tambahan mengenai lokasi penyimpanan senjata yang disembunyikan oleh kelompok tersebut. Dengan adanya kerja sama antara TNI dan warga, situasi di kampung ini berangsur stabil. Aktivitas masyarakat yang sebelumnya terganggu kini mulai pulih. Langkah ini memperlihatkan bahwa operasi militer yang dilakukan dengan terukur dan terarah mampu menciptakan rasa aman bagi warga setempat yang selama ini hidup dalam ketakutan akibat aksi kekerasan bersenjata.
Panglima Komando Operasi Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa langkah tegas yang diambil merupakan tindakan sah untuk menjaga keselamatan masyarakat Papua Tengah. Ia menyatakan bahwa operasi akan terus dilanjutkan hingga sisa kelompok bersenjata benar-benar ditumpas. TNI juga akan melakukan pengejaran terhadap anggota kelompok yang melarikan diri ke hutan serta memperkuat pembinaan teritorial dengan tokoh agama dan masyarakat. Penegasan ini menunjukkan komitmen jangka panjang dalam menciptakan Papua yang aman dan damai. Upaya penegakan hukum serta perlindungan masyarakat menjadi prioritas utama. Situasi yang kini terkendali di Soanggama diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain agar masyarakat merasa aman dan tidak lagi hidup di bawah ancaman kelompok bersenjata.
Artikel ini bersumber dari kompas dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di haveseatwilltravel
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa