Have Seat Will Travel – Pulau Randayan, yang terletak di wilayah pesisir utara Kalimantan Barat, merupakan surga tropis yang masih tersembunyi dari keramaian wisata. Pulau kecil ini menyuguhkan hamparan pasir putih yang lembut, air laut berwarna biru kehijauan, dan pemandangan laut lepas yang menakjubkan. Begitu menapakkan kaki di pulau ini, pengunjung langsung disambut oleh suasana alam yang damai dan indah. Selain pantainya yang memikat, Pulau Randayan juga dikelilingi oleh hutan hijau yang masih asri dan terjaga. Warna-warni air laut yang jernih berkilauan di bawah sinar matahari tropis. Para pengunjung sering menggambarkan pengalaman berada di pulau ini sebagai sesuatu yang menenangkan dan penuh keindahan alami. Tidak seperti banyak destinasi pantai yang terlalu komersial, Pulau Randayan tetap menjaga keasliannya dan menjadi tempat ideal bagi pecinta alam dan petualang sejati.
Pulau Randayan menjadi salah satu destinasi unggulan di Kalimantan Barat untuk snorkeling dan menyelam. Di perairan sekitar pulau ini, wisatawan dapat menemukan terumbu karang yang masih terjaga dan penuh warna. Kejernihan air laut memungkinkan mata telanjang melihat langsung keindahan bawah laut. Terumbu karangnya terdiri dari berbagai jenis, baik keras maupun lunak. Di antara terumbu itu, hidup berbagai spesies ikan seperti ikan nemo, ikan pari, dan ikan kerapu. Pulau ini juga memiliki luas tutupan karang hidup sekitar 4,50 hektare dan pasir sekitar 4,77 hektare. Aktivitas seperti snorkeling, diving, dan berenang menjadi pilihan utama bagi para pengunjung. Pengalaman menyelam di perairan Pulau Randayan menawarkan sensasi tak terlupakan dan pemandangan yang memesona. Keindahan bawah lautnya terus memikat wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang untuk merasakan pesonanya.
“Baca juga: Pesona Tersembunyi Aceh! Air Terjun Pria Laot Sabang Jadi Surga Alam Para Petualang”
Perjalanan menuju Pulau Randayan cukup mudah ditempuh dari Kota Pontianak. Wisatawan dapat menuju Teluk Suak dalam waktu sekitar 2,5 jam dengan jarak sekitar 115 kilometer menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Dari Teluk Suak, perjalanan dilanjutkan dengan speedboat menuju pulau. Tarif pulang pergi menggunakan speedboat berkisar Rp150.000. Selain itu, tersedia alternatif perjalanan dari Pasir Panjang menggunakan perahu motor dengan tarif Rp30.000 atau kapal khusus seharga Rp100.000. Meskipun lebih murah, perjalanan dengan perahu motor memakan waktu sekitar 1 jam, sedangkan kapal khusus hanya memerlukan waktu 30 menit. Infrastruktur jalan menuju titik keberangkatan juga sudah cukup baik dan memudahkan wisatawan. Dengan pilihan akses yang beragam dan fleksibel, pengunjung memiliki kemudahan untuk menjangkau pulau ini sesuai kebutuhan dan anggaran.
“Simak juga: Senin Pagi Bikin Nasabah Emosi! BCA Mobile & MyBCA Error, Transaksi Gagal Total!”
Pulau Randayan tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga dilengkapi fasilitas penunjang wisata yang memadai. Tersedia berbagai penginapan seperti homestay dan bungalo dengan tarif sewa sekitar Rp400.000 per malam. Akomodasi tersebut menyediakan kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan area makan yang cukup nyaman bagi para wisatawan. Fasilitas ini membuat pengunjung dapat menikmati liburan lebih lama tanpa harus khawatir soal kenyamanan. Sebelum menjadi destinasi wisata umum, Pulau Randayan merupakan pulau milik pribadi. Namun kini, pulau ini terbuka untuk umum dan menjadi primadona wisata bahari di Kalimantan Barat. Perkembangan fasilitas dan layanan terus ditingkatkan guna menunjang kenyamanan wisatawan. Kehadiran penginapan juga memungkinkan wisatawan menikmati suasana malam di pulau dengan gemerlap bintang dan suara ombak yang menenangkan.
Selain pantai dan lautnya, Pulau Randayan juga menyimpan daya tarik alami lainnya yang tidak kalah memikat. Salah satunya adalah momen langka menyaksikan penyu bertelur di pantai. Penyu laut, sebagai hewan dilindungi, datang setiap tahun untuk bertelur di daratan pulau ini. Wisatawan yang beruntung bisa menyaksikan langsung proses alami tersebut. Momen tersebut memberikan pengalaman tak terlupakan dan edukatif. Keberadaan hutan tropis yang masih alami juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta ekowisata. Pengunjung dapat berjalan-jalan di tengah pepohonan rindang sambil menikmati udara segar. Pemandangan matahari terbit dan tenggelam dari Pulau Randayan juga menjadi favorit para fotografer dan pencinta alam. Dengan berbagai pesona alamnya, pulau ini cocok dikunjungi kapan saja sepanjang tahun. Pulau Randayan benar-benar layak disebut sebagai permata tersembunyi di Kalimantan Barat.
Artikel ini bersumber dari indonesiakaya.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di haveseatwilltravel
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa