Have Seat Will Travel – Nepal menjadi pusat perhatian dunia karena memiliki Gunung Everest yang terkenal sebagai puncak tertinggi di bumi. Gunung ini berdiri megah di perbatasan Nepal dan Tibet Cina dengan ketinggian resmi 8.848,86 meter di atas permukaan laut atau sekitar 29.031 kaki. Posisi ini menempatkan Everest sebagai bagian dari Pegunungan Himalaya yang membentang di Asia Selatan dan mencakup beberapa negara seperti India Pakistan Bhutan dan Afghanistan. Gunung Everest disebut sebagai daratan tertinggi di permukaan bumi menurut catatan National Geographic Education. Keindahan dan tantangan yang dimiliki gunung ini membuatnya menjadi destinasi impian para pendaki dunia. Beragam sebutan melekat pada Everest mulai dari George Everest Chomolungma yang berarti Ibu Dewi Dunia hingga Sagarmatha dalam bahasa lokal Nepal. Meskipun tidak aktif seperti gunung berapi Everest tetap menghadirkan pesona luar biasa dengan lapisan salju abadi dan pemandangan spektakuler yang menaklukkan hati banyak orang.
Gunung Everest terletak di antara Nepal dan Tibet yang kini menjadi wilayah administratif Cina. Keberadaan Everest membuat Nepal semakin dikenal sebagai negara dengan bentang alam yang menakjubkan. Nepal juga memiliki sejarah panjang yang semakin menarik perhatian wisatawan dunia. Penduduk lokal di sekitar Himalaya dikenal sebagai suku Sherpa dengan kemampuan fisik luar biasa. Mereka mampu hidup di dataran tinggi dengan kadar oksigen sangat tipis. Banyak orang mengira Sherpa hanya berprofesi sebagai pemandu pendakian gunung. Padahal mereka adalah kelompok etnis yang telah lama menetap di kawasan pegunungan tersebut. Dalam aktivitas sehari hari Sherpa bekerja di peternakan perdagangan dan pertanian. Mereka tetap menjaga budaya tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Nepal menjadikan Everest sebagai kebanggaan nasional dan magnet wisata dunia. Gunung ini membawa dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat sekitar kawasan Himalaya. Setiap musim pendakian ribuan wisatawan mancanegara datang ke Nepal. Mereka ingin melihat langsung keindahan puncak tertinggi di bumi.
“Baca juga: Rahasia Sunrise Terindah di Bali: Pantai Sanur Denpasar Bikin Pagi Jadi Magis!”
Gunung Everest telah lama menjadi tantangan utama bagi para pendaki yang ingin menguji nyali dan ketahanan fisik. Catatan pendakian pertama kali diukir pada tahun 1953 oleh Edmund Hillary yang berasal dari Selandia Baru bersama Tenzing Norgay seorang Sherpa Nepal yang melegenda. Keberhasilan mereka membuka jalan bagi ribuan pendaki lain yang mencoba menaklukkan puncak salju ini. Pada tahun 1980 Reinhold Messner menjadi pendaki pertama yang mencapai puncak Everest seorang diri tanpa bantuan oksigen tambahan. Prestasi lain diraih Tabei Junko dari Jepang yang menjadi wanita pertama mencapai puncak pada tahun 1975. Meskipun banyak keberhasilan tercatat tidak sedikit pendaki yang gagal bahkan kehilangan nyawa akibat kondisi alam yang ekstrem. Suhu yang sangat dingin badai salju dan kadar oksigen rendah membuat pendakian Everest jauh lebih berbahaya dibanding gunung lain di dunia. Nepal pun meningkatkan kesiapan jalur pendakian agar keselamatan pendaki lebih terjamin.
Penetapan ketinggian Gunung Everest sempat menjadi perdebatan panjang antara Nepal dan Cina. Pada akhirnya pada tahun 2020 kedua negara mencapai kesepakatan bahwa ketinggian resmi Everest adalah 8.848,86 meter atau 29.031,69 kaki di atas permukaan laut. Pengukuran ini dilakukan melalui survei modern dengan teknologi satelit untuk memastikan akurasi data. Keputusan bersama tersebut menegaskan status Everest sebagai puncak tertinggi dunia dan menjadi kebanggaan bagi Nepal sebagai negara yang menjadi rumah gunung legendaris ini. Everest sendiri merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Himalaya yang membentang melewati enam negara di Asia Selatan termasuk India Pakistan Afghanistan Bhutan Tibet dan Nepal. Kondisi geografisnya yang unik membuat gunung ini selalu tertutup salju dengan gletser besar yang mengalir ke lembah lembah sekitarnya. Keindahan alam ini menjadikan Everest sebagai destinasi wisata alam yang tidak tertandingi di dunia.
“Simak juga: Israel di Ambang Krisis Energi! Puncak Permintaan Fosil 2030 Jadi Titik Balik Besar?”
Masyarakat Sherpa yang tinggal di sekitar Gunung Everest memiliki hubungan erat dengan gunung ini baik secara budaya maupun ekonomi. Mereka dikenal sebagai pemandu pendakian handal yang membantu wisatawan mencapai puncak dan membawa peralatan melalui jalur jalur terjal. Adaptasi alami terhadap kondisi oksigen rendah membuat Sherpa mampu bekerja di ketinggian yang sangat berbahaya bagi kebanyakan orang. Selain mendampingi pendaki mereka juga memelihara ternak berdagang dan bertani di lembah lembah pegunungan. Kehidupan Sherpa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik mempelajari budaya pegunungan Himalaya. Nepal menjadikan keberadaan Sherpa sebagai bagian penting dalam promosi wisata Everest karena peran mereka tidak hanya sebagai pemandu tetapi juga sebagai penjaga tradisi lokal. Ketahanan fisik dan semangat gotong royong masyarakat Sherpa menjadi inspirasi bagi pendaki dunia yang datang ke Nepal untuk menaklukkan tantangan Gunung Everest.
Artikel ini bersumber dari tirto.id dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di haveseatwilltravel.com
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa