Have Seat Will Travel – Bukit Mende Kintamani adalah salah satu destinasi alam tersembunyi yang menawarkan pengalaman spektakuler bagi pencinta petualangan dan keindahan alam. Terletak di Desa Subaya, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, bukit ini dikenal dengan panorama yang begitu memesona meski belum dibuka secara resmi sebagai objek wisata. Bukit Mende sejatinya dikenal warga lokal sebagai Bukit Medelen atau Bukit Mendaa, merujuk pada keberadaan Pura Bukit Mendaa di puncaknya. Meski begitu, nama Bukit Mende lebih populer di kalangan wisatawan. Pemandangan yang tersaji di lokasi ini begitu dramatis, mulai dari hamparan bukit membentang dari timur ke barat hingga Laut Bali yang terlihat luas di sisi utara. Saat pagi hari, kabut tebal akan menyelimuti lembah dan menyisakan puncak yang tampak seperti negeri di atas awan. Momen tersebut kerap dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berfoto dengan latar suasana bak di negeri dongeng.
Perjalanan menuju Bukit Mende Kintamani bukanlah tanpa perjuangan, tetapi justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta tantangan. Jalur utama dapat diakses dari rute Kintamani menuju Singaraja, tepatnya melalui Desa Sukawana. Dari titik ini, pelancong bisa bertanya kepada warga sekitar mengenai arah ke Desa Subaya yang menjadi lokasi Bukit Mende berada. Untuk mencapai desa tersebut, harus melewati jalur berliku dengan tanjakan curam dan hutan pinus yang menyejukkan. Sekitar lima kilometer sebelum Desa Subaya, pengunjung akan disambut dengan suasana khas pedesaan pegunungan yang alami. Setelah tiba di pusat desa, masih ada sekitar satu kilometer perjalanan lagi menuju area parkir di sekitar Pura Bukit Mendaa. Kendaraan dengan kondisi baik sangat disarankan karena jalanannya berbatu dan cukup menanjak. Dari area parkir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki ke puncak bukit yang aksesnya tidak terlalu sulit karena desa ini sudah berada di ketinggian.
Keindahan alam di Bukit Mende tidak hanya terletak pada panoramanya, tetapi juga pada suasananya yang masih sangat alami dan belum terjamah modernisasi. Kawasan ini belum dikelola secara komersial sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan alam tanpa gangguan fasilitas buatan. Tidak ada loket tiket atau papan petunjuk yang mencolok, hanya jalur setapak alami yang membimbing ke titik-titik terbaik untuk menikmati pemandangan. Dari puncak bukit, lanskap desa-desa di wilayah Tejakula Kabupaten Buleleng tampak jelas, menciptakan perpaduan antara keindahan pegunungan dan laut. Saat cuaca cerah, garis cakrawala terlihat tajam dan langit tampak lebih luas dari tempat ini. Beberapa titik di bukit ini cukup aman untuk dijadikan tempat duduk atau bersantai sambil menikmati angin pegunungan. Namun jika ingin menjelajah lebih jauh ke area curam, pengunjung disarankan untuk lebih berhati-hati karena jalur belum dilengkapi pengaman.
“Simak juga: Canggih Banget! 5 Fitur AI Google Pixel 10 Series yang Bikin HP Lain Ketinggalan Jauh”
Salah satu keunggulan utama Bukit Mende adalah biayanya yang sangat ramah di kantong alias murmer. Tidak dipungut tiket masuk menjadikan tempat ini sebagai destinasi ideal untuk liburan hemat namun tetap berkesan. Meskipun murah, pengalaman yang ditawarkan justru terasa mewah karena keindahan alamnya tidak kalah dengan lokasi wisata terkenal lainnya di Bali. Banyak pelancong datang bersama teman atau pasangan hanya untuk merasakan sensasi berada di atas awan. Salah satunya adalah Dina Arianti dari Denpasar yang mengaku telah dua kali mengunjungi Bukit Mende karena pemandangannya unik dan tidak mudah ditemukan di Bali. Ia menyebut tempat ini seperti bukan berada di Bali karena atmosfer dan pemandangannya berbeda dari pantai atau sawah yang biasa dijumpai. Bukit ini memang menawarkan nuansa pegunungan yang dramatis, sangat cocok untuk healing dan lepas dari hiruk pikuk kota tanpa harus keluar banyak biaya.
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik di Bukit Mende, waktu yang disarankan adalah pagi hari ketika kabut masih menyelimuti lembah dan suhu udara cukup sejuk. Waktu ini menjadi momen favorit para fotografer untuk mengabadikan keindahan alam yang dramatis. Selain itu, langit pagi yang cerah dan sinar matahari lembut menciptakan pencahayaan yang sempurna untuk berfoto. Pengunjung sebaiknya mengenakan pakaian hangat dan alas kaki yang nyaman karena suhu bisa cukup dingin dan jalur menuju bukit sebagian besar berbatu. Membawa perbekalan sendiri juga dianjurkan karena belum ada warung atau fasilitas umum di lokasi. Tidak ada salahnya menyiapkan kamera atau drone untuk menangkap panorama dari ketinggian. Selain itu, tetap jaga kebersihan dan tidak merusak alam sekitar. Dengan begitu, keaslian Bukit Mende bisa terus dinikmati oleh generasi berikutnya. Tempat ini bukan hanya destinasi, tetapi pengalaman alam yang akan selalu diingat oleh siapa pun yang datang.