Have Seat Will Travel – Albania menyimpan banyak keindahan alam yang masih jarang dikenal dunia, salah satunya adalah Blue Eye atau dalam bahasa lokal disebut Syri i Kaltër. Mata air alami ini terletak di selatan negara tersebut dan telah menjadi daya tarik utama wisatawan dari seluruh dunia. Keunikan Blue Eye terletak pada bentuk dan warnanya yang menyerupai mata manusia. Bagian tengahnya tampak seperti pupil berwarna biru tua dikelilingi oleh biru terang yang menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Air yang keluar dari mata air ini begitu jernih hingga dasar bebatuan terlihat jelas. Namun bagian terdalamnya tetap misterius karena belum ada penyelam yang berhasil mengukur kedalaman totalnya. Fenomena alam ini menjadi lebih magis dengan banyaknya capung beterbangan di atas permukaan air. Keindahan yang tampak seperti dunia dongeng inilah yang menjadikan Blue Eye layak masuk dalam daftar destinasi alam paling mengagumkan di Eropa.
Bukan hanya indah, Blue Eye di Albania juga diselimuti kisah legenda yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Cerita bermula saat badai besar menghantam Saranda dan membawa seekor ular raksasa dari dasar air. Ular tersebut diyakini melahap sejumlah wanita dan anak-anak di wilayah Delvina sebelum melanjutkan perjalanannya ke Gunung Sopoti. Dalam kisah itu, seekor keledai dijadikan umpan oleh seorang lelaki tua pemberani yang berhasil menipu sang ular untuk menelan api bersama jerami. Ular itu kemudian kabur ke atas gunung dengan tubuh terbakar dan meninggalkan mata birunya yang terjatuh ke tanah. Mata biru itu diyakini menjadi cikal bakal terbentuknya Blue Eye yang kini dikenal masyarakat. Legenda ini menambah daya tarik tempat tersebut sebagai lokasi yang bukan hanya indah secara visual tetapi juga menyimpan cerita mistis yang kuat. Kisah ini turut memperkaya identitas budaya masyarakat sekitar.
Fenomena Blue Eye berasal dari sistem air bawah tanah yang disebut mata air Vauclusian. Air keluar dari gua dengan tekanan sangat tinggi mencapai 18.400 liter per detik dan menciptakan pusaran kuat yang tampak seperti pupil. Batu yang dilempar ke tengah mata air seringkali akan memantul kembali ke atas karena kekuatan arus dari dasar gua. Hingga kini, belum ada penyelam yang berhasil mengukur kedalaman total Blue Eye karena tekanan air yang ekstrem. Penyelam profesional baru mampu mencapai sekitar 45 meter kedalaman, namun gua diyakini lebih dalam dari itu. Para penyelam yang berhasil masuk sejauh 20 meter bisa menuliskan nama mereka di buku log bawah air yang sengaja ditempatkan di sana. Kondisi tekanan dan arus menjadikan eksplorasi mata air ini sangat berisiko, bahkan bagi profesional sekalipun. Semua faktor ini menambah unsur misterius pada Blue Eye yang sudah memesona sejak pandangan pertama.
Selain keindahan alamnya, Blue Eye juga menawarkan fasilitas yang membuat pengunjung betah berlama-lama. Sebuah restoran kayu sederhana berdiri di dekat pagar pembatas yang menghadap langsung ke Sungai Bistricë. Di sini, pengunjung bisa mencicipi makanan khas Albania seperti ikan bakar dan domba panggang sambil menikmati pemandangan air jernih dan suasana tenang. Angin sepoi yang membawa aroma pepohonan menciptakan atmosfer relaksasi yang sangat menyenangkan. Di area sekitarnya juga terdapat beberapa spot piknik dengan meja kayu yang terletak di bawah pohon rindang. Tempat ini sangat cocok digunakan untuk keluarga atau rombongan wisatawan yang ingin menikmati alam sambil makan siang bersama. Kenyamanan yang ditawarkan tempat ini membuat pengalaman mengunjungi Blue Eye menjadi lebih lengkap. Tak hanya pemandangan yang memanjakan mata, pengunjung juga bisa merasakan sisi santai dari wisata alam yang jarang ditemukan di tempat lain.
“Simak juga: Pernyataan Mengejutkan Netanyahu: Palestina Tak Akan Pernah Jadi Negara!”
Meskipun menjadi destinasi populer, Blue Eye tetap terjaga keasriannya karena pengelolaan yang baik. Pada masa pemerintahan komunis di Albania, tempat ini hanya dapat diakses oleh kalangan elite sehingga sebagian besar areanya masih alami hingga sekarang. Pengunjung dapat mencapai lokasi ini menggunakan mobil pribadi, taksi, atau mengikuti paket tur. Setelah parkir, dibutuhkan waktu sekitar 20 menit berjalan kaki menuju lokasi mata air. Namun bagi yang tidak ingin berjalan kaki, tersedia penyewaan skuter listrik di pintu masuk. Rute menuju Blue Eye melewati jalur pegunungan yang menambah kesan petualangan dalam perjalanan. Alternatif lainnya adalah menggunakan bus, meskipun jadwalnya terbatas karena rute baru melewati jalur berbeda. Semua akses tersebut tidak mengurangi nilai dari keaslian tempat ini. Keindahan Blue Eye berhasil dipertahankan dengan baik hingga kini dan menjadikannya salah satu fenomena alam yang paling memukau di Balkan.
Artikel ini bersumber dari idntimes.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di haveseatwilltravel.com
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa