Have Seat Will Travel – Pemerintah Australia baru-baru ini mengeluarkan peringatan bagi warganya agar menghindari liburan ke Bali, Indonesia, menyusul meningkatnya jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan oleh wisatawan Australia. Peringatan ini menyusul lonjakan signifikan dalam kasus demam berdarah yang diketahui berasal dari Bali. Pulau yang selama ini menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti telah menjadi ancaman serius bagi para pelancong, terutama saat musim hujan.
Penyebab australia menghimbau warganya untuk menghindari wisata ke bali karena adanya wabah DBD. Australia mencatatkan lonjakan kasus demam berdarah, dengan sebagian besar kasus tersebut terkait dengan perjalanan wisata ke Indonesia, khususnya Bali. Otoritas kesehatan Queensland melaporkan bahwa dalam dua minggu terakhir saja, lima kasus demam berdarah ditemukan di Cairns, semuanya berasal dari Bali. Selain itu, wilayah Australia lainnya seperti Victoria, New South Wales, dan Australia Selatan juga melaporkan kasus serupa.
Tahun ini, lebih dari 2.000 kasus demam berdarah tercatat di Australia, yang meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Sebagian besar kasus ini terkait dengan perjalanan ke negara tropis, terutama Indonesia. Pada bulan November, wilayah seperti Victoria dan New South Wales mencatatkan lonjakan kasus baru. Dimana sebagian besar terkait dengan perjalanan ke Bali. Peningkatan ini jelas menunjukkan bahwa Bali menjadi sumber utama penyebaran penyakit tersebut.
“Baca juga: 7 Pilihan Hotel Dekat Pantai dengan Harga Terjangkau di Indonesia, Mulai Rp 500 Ribuan!”
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini sangat aktif di daerah tropis, terutama selama musim hujan, seperti yang terjadi di Bali. Nyamuk ini paling aktif pada pagi dan sore hari. Menjadikannya lebih mudah untuk terinfeksi jika seseorang tidak melakukan langkah pencegahan yang tepat.
Gejala demam berdarah meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, mual, muntah, dan ruam kulit. Meskipun sebagian besar kasus dapat sembuh dengan perawatan yang tepat, bentuk yang lebih serius dari penyakit ini, yang dikenal dengan demam berdarah berat, dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, sangat penting bagi wisatawan untuk berhati-hati dan mematuhi langkah-langkah pencegahan, terutama jika berkunjung ke daerah yang memiliki risiko tinggi penularan virus ini, seperti Bali.
Pemerintah Australia mengimbau agar warganya yang tetap ingin bepergian ke Bali untuk memprioritaskan langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi demam berdarah. Beberapa langkah yang disarankan antara lain menggunakan pakaian tertutup. Tidak lupa juga memilih produk obat nyamuk yang mengandung DEET atau minyak lemon eukaliptus. Serta memastikan penginapan memiliki perlindungan seperti jaring anti-nyamuk.
Selain itu, wisatawan juga disarankan untuk menghindari kegiatan di luar ruangan pada saat nyamuk aktif, yaitu pada pagi hari dan menjelang senja. Meskipun langkah-langkah ini dapat mengurangi risiko, tetap ada kemungkinan terinfeksi jika berada di daerah dengan konsentrasi nyamuk yang tinggi. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapan untuk bertindak cepat menjadi hal yang penting.
Pemerintah Australia cuma bisa mengingatkan warganya untuk menghindari wisata ke bali. Apabila harus berwisata ke bali dihimbau agar selalu memperhatikan kesehatan dan tidak meremehkan risiko yang mungkin timbul akibat gigitan nyamuk pembawa virus dengue. Jika terinfeksi, penting untuk segera mendapatkan perawatan medis, karena demam berdarah dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah yang membutuhkan perhatian medis intensif. Peringatan ini menjadi bagian dari upaya untuk melindungi kesehatan warga negara Australia yang berencana liburan ke Bali dan kawasan lainnya dengan risiko tinggi penularan demam berdarah.