Have Seat Will Travel – Hutan Mangrove Wonorejo Surabaya menawarkan pengalaman ekowisata yang unik dan edukatif. Terletak di Jalan Raya Wonorejo Nomor 1, Kecamatan Rungkut, Surabaya, kawasan ini menjadi tujuan utama wisatawan yang ingin menikmati alam dan belajar tentang pentingnya mangrove. Destinasi ini memiliki dua area utama, yaitu lintasan jogging track yang bebas biaya masuk dan kawasan hutan mangrove yang hanya dapat dijangkau dengan perahu. Kawasan ini berfungsi sebagai konservasi untuk mencegah abrasi di wilayah timur Kota Surabaya sekaligus menyediakan ruang rekreasi dan edukasi bagi pengunjung.
Pengunjung dapat berjalan santai di jogging track yang dikelilingi suasana asri. Namun, untuk menikmati keindahan hutan mangrove, wisatawan harus menaiki perahu menyusuri sungai sepanjang 5,4 kilometer. Perjalanan menggunakan perahu ini memakan waktu sekitar 13-15 menit, di mana pemandangan hijau nan asri akan menyambut setiap pengunjung. Sensasi mengarungi sungai di tengah hutan bakau menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan sangat instagramable.
Untuk memasuki lintasan jogging track, pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun, untuk menjelajah hutan mangrove, pengunjung wajib menyewa perahu. Pada hari kerja, perahu disewakan dengan sistem paket minimal 12 orang. Tarifnya Rp 25.000 per dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Alternatif lain, pengunjung bisa menyewa perahu secara pribadi dengan tarif Rp 300.000 per kapal. Kapasitas perahu adalah 35 orang, namun selama pandemi hanya diisi maksimal 12 orang untuk menjaga jarak.
Pada akhir pekan, sistem paket tidak berlaku. Wisatawan dapat bergabung dengan rombongan lain dalam satu perahu. Tarif tetap sama, yakni Rp 25.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Sistem ini memungkinkan fleksibilitas pengunjung untuk menikmati wisata mangrove tanpa harus menunggu rombongan lengkap. Antusiasme warga Surabaya dan sekitarnya terhadap wisata ini cukup tinggi. Sebelum pandemi, pengunjung bisa mencapai lebih dari 1.000 orang setiap akhir pekan, sedangkan kini sekitar 500-600 orang.
“Baca juga: Teluk Penyu Cilacap: Wisata Pantai Klasik dengan Nuansa Lokal yang Kuat”
Selain menyusuri hutan mangrove dengan perahu, wisatawan bisa mengabadikan momen di berbagai spot foto cantik yang disediakan. Terdapat gazebo dan rumah apung yang nyaman untuk bersantai sambil menikmati pemandangan hijau. Di area pemberhentian perahu, pengunjung bisa berjalan di jembatan bambu ikonik yang memberikan kesan alami dan berbeda dari wisata perkotaan lain. Suasana masih sangat alami sehingga pengunjung serasa berada jauh dari hiruk-pikuk kota.
Selain rekreasi, pengunjung juga dapat ikut serta dalam kegiatan menanam pohon mangrove. Edukasi ini banyak diminati oleh pelajar dan mahasiswa, biasanya diadakan pada hari kerja. Peserta dikenakan biaya Rp 5.000 yang sudah termasuk bibit dan lubang tanam. Selain menanam, pengunjung mendapatkan edukasi mengenai pelestarian mangrove serta ikut aksi pengambilan sampah di sekitar kawasan. Aktivitas ini memperkuat kesadaran lingkungan dan mendukung konservasi alam setempat.
“Simak juga: Investasi Nuklir Terbesar: Inggris Biayai Sizewell C Demi Transisi Energi Bersih”
Ekowisata Mangrove Wonorejo buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Sebelum pandemi, kawasan ini sempat ditutup sementara, namun kini sudah dibuka kembali untuk umum. Selama pandemi, fasilitas restoran di lokasi ditutup sementara, sehingga pengunjung disarankan membawa bekal sendiri untuk kenyamanan selama berwisata. Kegiatan menanam mangrove hanya tersedia pada weekday dan membutuhkan reservasi minimal dua hari sebelumnya melalui kontak resmi di Instagram Ekowisata Mangrove Wonorejo.
Dengan luas kawasan sekitar 200 hektar, ekowisata ini berhasil memadukan fungsi konservasi alam dan wisata edukatif. Area ini tidak hanya menarik bagi wisatawan, tapi juga bermanfaat bagi lingkungan sebagai pelindung pantai dari abrasi. Jadi, jangan lewatkan kesempatan menikmati keindahan sekaligus berkontribusi pada pelestarian alam di Hutan Mangrove Wonorejo Surabaya.