Have Seat Will Travel – Hidden Gem Banyuwangi menjadi sorotan sejak munculnya destinasi tersembunyi bernama Air Terjun Legomoro di Dusun Sumbermulyo Desa Margomulyo Kecamatan Glenmore. Lokasi ini sebelumnya hanya dikenal warga sekitar sebagai semak belukar tanpa akses yang jelas. Namun kini telah berubah menjadi salah satu spot wisata alami yang paling unik di sisi barat Kabupaten Banyuwangi. Pengunjung yang datang tidak hanya disuguhi panorama khas hutan tropis dan udara segar, tetapi juga cerita rakyat yang melekat kuat pada tempat ini. Air Terjun Legomoro menyajikan pemandangan alam yang alami lengkap dengan suara gemuruh air yang mengalir dari tebing batu tinggi. Lokasinya yang tersembunyi membuat banyak pelancong penasaran dan ingin merasakan sendiri aura mistis yang diyakini menyelimuti kawasan ini. Tempat ini bukan sekadar lokasi wisata biasa tetapi juga wadah pelestarian kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh warga.
Cerita rakyat menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona Hidden Gem Banyuwangi yang satu ini, yakni Air Terjun Legomoro. Dua aliran air yang berdampingan diberi nama Air Terjun Putri Kembar dan Air Terjun Putri Ayu. Warga sekitar meyakini bahwa dua aliran itu melambangkan sosok putri kembar dari masa lalu yang memiliki ikatan kuat dengan alam. Kisahnya sering diceritakan kembali oleh generasi tua kepada anak-anak yang bermain di sekitar kawasan. Namun yang paling menarik adalah keberadaan ukiran kepala naga di tebing dekat Air Terjun Putri Kembar. Ukiran tersebut tidak terbentuk secara alami melainkan hasil pahatan tangan warga yang terinspirasi dari bentuk batu yang menyerupai kepala makhluk legendaris. Banyak yang mengira itu formasi alam hingga mereka diberi tahu langsung oleh pengelola. Sosok naga tersebut diyakini sebagai penjaga kawasan suci yang memberikan energi spiritual bagi siapa saja yang berkunjung dengan niat baik dan tulus.
“Baca juga: Bukit Bangkirai: Menantang Adrenalin di Atas Kanopi Hutan Tropis”
Sebelum dikenal luas, kawasan Air Terjun Legomoro hanyalah area liar yang ditutupi semak dan belum tersentuh pembangunan. Transformasi dimulai pada tahun 2017 ketika Tugirin dan empat rekannya memutuskan untuk membabat semak serta membuka jalan setapak menuju aliran air terjun. Proses ini memakan waktu hampir satu tahun hingga akhirnya destinasi tersebut dibuka untuk umum pada 2018. Keputusan itu berawal dari harapan sederhana untuk meningkatkan ekonomi warga setempat melalui sektor wisata.
Saat awal dibuka, fasilitas masih sangat terbatas namun justru memberi nuansa alami dan menantang bagi wisatawan. Mereka yang datang tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga tertarik dengan cerita di balik pembangunan tempat ini. Semangat gotong royong warga terasa kuat dan menjadi kekuatan utama pengembangan destinasi. Dari sebuah tempat yang dulunya terabaikan, kini Air Terjun Legomoro tumbuh menjadi salah satu Hidden Gem Banyuwangi yang menawarkan keaslian dan kisah perjuangan masyarakat lokal. Lokasi tersebut telah dilengkapi jalur trekking dan spot swafoto yang dikelola langsung oleh masyarakat desa.
Salah satu keunikan Air Terjun Legomoro adalah penggunaan energi listrik yang bersumber dari turbin mini hidro. Aliran air yang deras dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan daya hingga 1500 watt. Listrik tersebut digunakan untuk menerangi area wisata khususnya pada malam hari. Penerangan ini menambah kesan syahdu dan dramatis terutama ketika lampu menyala di sekitar air terjun. Proyek ini digagas oleh pengelola lokal yang ingin membuat wisata alam tetap ramah lingkungan tanpa bergantung pada jaringan PLN. Walau belum bisa memenuhi kebutuhan rumah warga sekitar, turbin ini menjadi langkah awal menuju pemanfaatan energi berkelanjutan di kawasan pedesaan. Turbin ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat langsung sistem kelistrikan alternatif yang diterapkan secara sederhana tetapi efektif. Dengan langkah ini, Legomoro tidak hanya menjadi tempat wisata tapi juga contoh inovasi hijau.
“Simak juga: NASA Pantau Emisi Gas Rumah Kaca Lewat Misi Udara di California”
Kini Air Terjun Legomoro bukan lagi tempat sunyi yang terlupakan. Sejak diperkenalkan ke publik, lokasi ini menjadi tempat populer bagi pecinta alam, fotografer, hingga pemburu ketenangan. Banyak pengunjung menyebut tempat ini cocok untuk healing dari penatnya rutinitas. Suasana hening berpadu dengan gemuruh air dan aroma pepohonan menciptakan suasana meditatif yang alami. Di sekitar air terjun sudah dibangun beberapa gazebo sederhana serta area duduk untuk pengunjung yang ingin bersantai lebih lama. Meskipun masih mempertahankan kesan liar dan alami, Legomoro kini lebih ramah wisatawan dengan pengelolaan yang tertata. Pengunjung dapat mengikuti jalur trekking dengan panduan warga lokal sekaligus mendengar langsung kisah-kisah menarik dari mereka. Legomoro telah berkembang menjadi contoh sukses destinasi wisata berbasis komunitas yang tetap menjaga kearifan lokal. Potensi pengembangan ke depan pun terus terbuka tanpa harus mengorbankan pesona alami yang menjadi daya tarik utamanya.