Have Seat Will Travel – Wisata Klotok di Martapura menjadi salah satu magnet utama di Kalimantan Selatan yang dikenal sebagai kota seribu sungai. Aktivitas menyusuri sungai menggunakan perahu klotok atau perahu bermotor telah menjadi pilihan favorit wisatawan yang ingin merasakan keindahan alami dan budaya lokal. Sepanjang aliran Sungai Martapura, pengunjung disuguhkan pemandangan yang memanjakan mata. Perahu hilir mudik, memecah tenangnya air sungai yang mengalir di antara pemukiman penduduk yang unik. Kampung hijau dan biru dengan desain rumah-rumah panggung berwarna mencolok menjadi latar visual yang tidak mudah dilupakan. Kegiatan ini memberi pengalaman langsung menyaksikan kehidupan masyarakat tepian sungai yang akrab dengan air sebagai bagian utama dalam kehidupan sehari-hari. Wisata susur sungai ini juga memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memahami kota Banjarmasin dari perspektif air yang telah menjadi denyut nadi kota sejak dulu hingga kini.
Suasana Sungai Martapura bisa dinikmati dari pagi hingga malam hari dengan pesonanya yang berubah-ubah. Saat pagi menjelang, udara segar dan sinar matahari yang mulai menyinari air sungai memberikan ketenangan tersendiri. Pada siang hari, aktivitas warga di bantaran sungai terlihat lebih ramai, mulai dari anak-anak yang bermain hingga para pedagang yang menjalankan rutinitas harian. Namun keindahan malam menjadi daya tarik yang paling berkesan. Gemerlap cahaya lampu kota menyatu dengan air sungai yang memantulkan pantulan cahaya warna-warni. Jembatan Merdeka yang membentang megah di atas Sungai Martapura tampak menonjol dengan cat bermotif sasirangan, kain khas Kalimantan Selatan yang menggambarkan identitas budaya lokal. Pengunjung yang menaiki perahu klotok di malam hari mengaku merasakan suasana yang lebih romantis dan tenang. Aktivitas warga seperti memancing juga menambah nuansa hidup di tengah malam yang tidak benar-benar sepi di atas sungai.
“Baca juga: Panduan Lengkap Wisata Kepulauan Togean: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute Perjalanan”
Saat menyusuri sungai pada malam hari, wisatawan melewati dua jembatan ikonik di kota Banjarmasin. Jembatan Merdeka terlihat mencolok dengan cat bermotif khas dan pencahayaan yang artistik. Warna lampu memantul di permukaan air sungai dan menciptakan suasana magis di tengah kota. Tak jauh dari situ, Jembatan Pasar Lama menyambungkan Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Pahlawan. Jembatan itu dihiasi lampu warna-warni dan air mancur menari yang menyemprot ke arah samping. Pertunjukan cahaya dan gerakan ini terlihat indah dari atas perahu klotok yang melintas pelan. Kedua jembatan menjadi latar sempurna untuk mengambil foto malam yang berkesan. Mereka tidak hanya sebagai penghubung, tetapi juga menjadi ikon visual kota Banjarmasin. Pengalaman melihatnya dari sungai membuat wisata terasa lebih berwarna dan berkesan. Pemandangan ini menjadikan Sungai Martapura cocok dikunjungi kapan saja, terutama saat malam tiba.
Wisata klotok Sungai Martapura dapat ditemukan dengan mudah karena lokasinya berada di pusat kota Banjarmasin. Tepatnya di Jalan Kapten Pierre Tendean, di kawasan Taman Siring yang terkenal sebagai ruang publik multifungsi dengan akses langsung ke sungai. Taman ini menjadi titik awal keberangkatan perahu klotok yang disewakan oleh operator lokal. Suasana di sekitar taman sangat mendukung kegiatan wisata, dengan deretan warung kuliner, spot foto, dan kursi-kursi taman yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menunggu giliran naik klotok. Kawasan ini juga ramai pada akhir pekan dengan pengunjung dari dalam dan luar kota. Letaknya yang strategis membuat wisata sungai tidak memerlukan waktu tempuh yang jauh, sehingga cocok bagi wisatawan yang memiliki waktu terbatas. Selain itu, fasilitas yang tersedia di sekitar lokasi cukup lengkap, mulai dari tempat parkir, toilet umum, hingga informasi wisata yang memudahkan wisatawan yang baru pertama kali datang ke Banjarmasin.
“Simak juga: Batubara Mulai Ditinggalkan, Namun Asia Masih Bergantung”
Dengan menaiki klotok dari Sungai Martapura, wisatawan bisa menjangkau beberapa destinasi menarik lainnya seperti Pasar Terapung Lok Baintan, Pulau Kembang, hingga Jembatan Barito. Pasar Terapung menjadi salah satu ikon utama Banjarmasin, di mana para pedagang menjajakan hasil bumi langsung dari atas perahu tradisional. Momen terbaik mengunjunginya adalah saat pagi hari ketika transaksi masih aktif dan suasana penuh warna. Sementara itu, Pulau Kembang adalah kawasan hutan tropis kecil yang dihuni oleh kera ekor panjang, cocok untuk wisata keluarga atau pencinta alam. Perjalanan menuju lokasi-lokasi ini memberi pengalaman menyusuri sungai yang lebih panjang, dengan pemandangan alami di kanan kiri sungai. Jembatan Barito yang membentang megah menjadi simbol lain dari kekuatan arsitektur kota di tengah aliran sungai besar. Semua lokasi ini dapat dicapai dalam satu perjalanan wisata, menjadikan klotok sebagai moda eksplorasi utama yang menyenangkan dan penuh makna.