Have Seat Will Travel – Air Terjun Parangloe menjadi salah satu destinasi wisata alam yang mencuri perhatian di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Tempat ini terletak di Desa Belanpuranga Kecamatan Parangloe dan telah lama dikenal sebagai surga tersembunyi di tengah hutan lebat. Dikelilingi pepohonan tinggi dan suasana sejuk khas hutan tropis pengunjung akan merasakan kedamaian sejak menginjakkan kaki di area ini. Air terjun ini dijuluki sebagai Air Terjun Bantimurung II karena alirannya berasal dari kawasan Bantimurung di Kabupaten Maros. Meskipun letaknya cukup terpencil dan aksesnya tidak mudah tempat ini selalu ramai didatangi pecinta alam dan pelancong yang mencari ketenangan. Keindahan air terjun bertingkat setinggi 20 meter menyuguhkan panorama menawan yang tak mudah ditemukan di tempat lain. Dengan udara yang masih segar dan suara gemuruh air yang jatuh dari tebing wisatawan dapat merasakan sensasi menyatu dengan alam secara utuh dan penuh keajaiban.
Air Terjun Parangloe dikenal dengan bentuknya yang unik yaitu bertingkat atau berundak-undak. Tingginya mencapai sekitar 20 meter dengan tiga aliran utama yang memiliki ketinggian dan lebar berbeda. Struktur bebatuannya terlihat tersusun secara alami menciptakan kesan seolah air mengalir dari tangga batu alam yang terukir indah. Tebing-tebing besar yang mengelilinginya membuat tempat ini tampak seperti lukisan alam yang nyata. Kolam alami di bawah air terjun memiliki kedalaman beragam dan cocok untuk dinikmati sambil merendam kaki atau sekadar bersantai menikmati udara sejuk. Kealamian tempat ini masih sangat terjaga dengan vegetasi hutan yang rimbun di sekitarnya. Udara terasa sangat segar dan bebas polusi menghadirkan ketenangan batin bagi siapa saja yang datang. Meski tidak dipromosikan secara luas Air Terjun Parangloe tetap berhasil menarik perhatian karena keaslian dan keindahannya yang memikat hati banyak orang dari berbagai daerah.
Menuju Air Terjun Parangloe bukanlah perjalanan yang mudah dan instan. Dari pusat Kota Makassar pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 35 kilometer menuju Kecamatan Parangloe. Jalur tercepat biasanya melalui Gowa menuju arah Malino lalu mengikuti arah ke Bendungan Bili-Bili. Dari titik tersebut lokasi air terjun masih tersembunyi dan harus ditanyakan kepada warga lokal karena tidak ada petunjuk resmi. Setelah kendaraan diparkir pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 45 menit hingga 1 jam melewati jalan setapak yang curam dan licin. Hutan belantara yang masih alami akan mengiringi sepanjang perjalanan membuat pengalaman trekking menjadi menyenangkan sekaligus menantang. Banyak pengunjung menyebut bahwa kelelahan selama perjalanan akan terbayar lunas begitu melihat pemandangan air terjun yang luar biasa. Jalur berbatu dan menanjak memang memerlukan kehati-hatian terutama saat musim hujan. Namun sensasi petualangan yang ditawarkan menjadikan setiap langkah menuju air terjun sebagai bagian dari kenangan yang tidak terlupakan.
Meski berada di dalam hutan lebat Air Terjun Parangloe tetap menjadi magnet bagi para pecinta alam dan penjelajah sejati. Keindahan bentuk air terjun yang bertingkat dengan aliran deras serta tebing batu besar yang menjulang menjadi kombinasi alami yang sangat memukau. Kolam alami yang berada di bawah aliran air menciptakan suasana relaksasi alami bagi pengunjung. Selain itu gemuruh air yang jatuh menciptakan suara alam yang menenangkan dan bisa membantu melepaskan penat. Kondisi sekeliling yang masih sangat alami dan jauh dari keramaian kota membuat pengunjung merasa seolah berada di dunia lain. Tempat ini memang belum dilengkapi fasilitas lengkap namun itulah daya tariknya. Alam yang belum banyak tersentuh justru membuat suasana lebih sakral dan memikat. Bagi yang menyukai tantangan dan petualangan mengunjungi tempat ini adalah pilihan tepat. Karena belum banyak dikomersialisasikan suasananya tetap tenang dan cocok sebagai tempat healing serta menenangkan diri dari rutinitas kota yang padat.
“Simak juga: Berani Coba? Ini Suka Duka Hidup di Tengah Hutan yang Jarang Terungkap!”
Air Terjun Parangloe bisa dikunjungi setiap hari namun pengunjung disarankan untuk datang saat musim kemarau demi keamanan. Saat musim hujan debit air bisa meningkat drastis dan berpotensi membahayakan. Untuk bisa masuk ke lokasi pengunjung hanya dikenakan tiket masuk sebesar lima ribu rupiah per orang. Selain itu akan diminta tambahan biaya kebersihan sebesar tiga ribu rupiah di sekitar area air terjun. Meskipun murah pengunjung tetap harus mempersiapkan diri dengan baik seperti membawa alas kaki yang nyaman membawa air minum serta menjaga kebersihan lingkungan. Perjalanan menanjak dan medan curam bisa membahayakan jika tidak berhati-hati. Sebaiknya tidak membawa anak-anak tanpa pengawasan ketat. Bagi pecinta alam dan fotografi tempat ini adalah surga yang menyuguhkan keindahan visual luar biasa. Jangan lupa untuk menghargai alam dan tidak merusak apa pun di lokasi. Karena letaknya yang tersembunyi dan belum dikelola secara profesional keamanan dan keselamatan menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing pengunjung.