Have Seat Will Travel – Bukit Doa Mahawu adalah destinasi wisata religi yang berada di bawah kaki Gunung Mahawu, tepatnya di Jalan Lingkar Timur, Kakaskasen III, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Dikelilingi oleh perbukitan yang asri dan pohon-pohon rindang, tempat ini menjadi lokasi favorit untuk mereka yang mencari ketenangan spiritual di tengah panorama alam. Begitu kaki menapak di kawasan ini, suasana damai langsung menyambut dengan udara sejuk dan pemandangan hijau yang menyejukkan mata. Tempat ini tak hanya populer di kalangan umat Kristiani yang datang untuk beribadah, tetapi juga wisatawan umum yang ingin merasakan kedamaian suasana rohani di alam terbuka. Bukit Doa Mahawu bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga menghadirkan pengalaman visual dan spiritual yang menyatu dalam harmoni yang menakjubkan. Tak heran jika kawasan ini selalu menjadi rekomendasi utama saat berwisata ke Tomohon.
Bukit Doa Mahawu dapat diakses dengan mudah dari pusat kota Tomohon. Dalam perjalanan famtrip bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lokasi ini ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dari Yama Resort di Tondano menggunakan mobil elf. Meskipun jalan menuju ke lokasi memiliki kontur menanjak, aksesnya tetap nyaman karena telah beraspal. Pemandangan sepanjang perjalanan pun memanjakan mata dengan pepohonan hijau dan udara segar khas dataran tinggi. Sesampainya di kawasan Bukit Doa Mahawu, para pengunjung langsung disambut nuansa sejuk dan suasana yang tenang. Banyak yang memilih datang ke tempat ini untuk menenangkan diri dari hiruk-pikuk kota. Kombinasi antara lanskap hijau dan desain spiritual menjadikan tempat ini begitu unik. Bukit Doa Mahawu pun tidak hanya menjadi tempat religi tetapi juga lokasi ideal untuk healing, kontemplasi, serta wisata keluarga dengan nilai edukatif spiritual.
“Baca juga: Masih Dianggap Biasa? Lihat Dulu Fasilitas dan Pesona Way Kambas yang Viral Ini”
Salah satu daya tarik utama di Bukit Doa Mahawu adalah Chapel of Mother Mary. Kapel ini memiliki bentuk menyerupai kapal dan berdiri anggun di antara pepohonan hijau. Didesain dengan nuansa kontemporer namun tetap sakral, bangunan ini memancarkan pesona yang sulit diabaikan. Dari arah belakang, latar Gunung Lokon dan panorama Kota Tomohon semakin mempercantik pemandangan, menjadikan lokasi ini sangat instagramable. Para pengunjung sering menjadikan kapel ini sebagai spot utama untuk berfoto karena tampilannya yang estetik dan unik. Selain digunakan untuk beribadah, kapel ini juga menjadi tempat yang ideal untuk refleksi pribadi. Di waktu-waktu tertentu, kapel ini digunakan oleh komunitas untuk mengadakan misa atau doa bersama. Kapel ini menjadi representasi utama dari nilai religi yang dibalut dengan arsitektur modern dan estetika alam sekitarnya. Bukit Doa Mahawu memang menyuguhkan spiritualitas dalam wujud yang menyentuh secara visual dan emosional.
Di antara kapel dan area doa lainnya, terdapat Amphitheater yang menjadi salah satu spot unik di Bukit Doa Mahawu. Dibangun berbentuk setengah lingkaran dan mirip Colosseum kecil, tempat ini sering digunakan untuk pertunjukan seni, acara peribadatan, hingga sesi foto prewedding. Desainnya yang terbuka membuatnya menyatu dengan lanskap sekitar, menjadikan setiap acara yang digelar di sini terasa intim dan menyentuh. Tak jauh dari amphitheater, terdapat Gua Bunda Maria yang menjadi titik spiritual utama lainnya. Gua ini dibentuk dari susunan bebatuan alami berbentuk setengah oval, di dalamnya berdiri patung Bunda Maria yang tengah membuka tangan. Sebuah mata air kecil mengalir dari bagian atas gua, memberikan kesan suci dan sakral bagi yang datang untuk berdoa. Area ini sering dikunjungi oleh peziarah yang ingin bermeditasi dan menyampaikan doa dalam suasana damai dan alami.
Spot terakhir yang tak kalah penting di Bukit Doa Mahawu adalah lorong batu yang di dalamnya terdapat replika Makam Yesus. Lorong ini dibangun dengan susunan batu alami, menciptakan atmosfer yang tenang dan sakral. Di dalam lorong ini, pengunjung bisa menyaksikan simbol dari peristiwa suci dalam kepercayaan Kristiani, yaitu makam tempat Yesus dibaringkan. Lorong ini juga menjadi stasi ke-14 dalam rangkaian jalan salib yang sering dilakukan di tempat ini. Setelah melewati lorong tersebut, pengunjung akan menemukan Patung Pieta yang menggambarkan Bunda Maria sedang memangku tubuh Yesus yang telah wafat. Patung ini dibuat dengan detail ekspresi mendalam dan diletakkan di tengah suasana hening, menciptakan pengalaman spiritual yang menyentuh hati. Dengan kombinasi antara elemen seni, sejarah rohani, dan keindahan alam, spot ini melengkapi perjalanan rohani pengunjung yang datang ke Bukit Doa Mahawu untuk mencari makna dan ketenangan.