Have Seat Will Travel – Rammang-Rammang adalah permata alam Sulawesi Selatan yang memukau. Terletak di Kabupaten Maros, kawasan ini merupakan wilayah karst terbesar kedua di dunia dengan luas mencapai 45.000 hektar. Formasi batu kapur menjulang tinggi, lembah-lembah dalam yang asri, serta sungai-sungai jernih menjadi ciri khasnya. Setiap sudutnya menghadirkan pemandangan yang membekas di hati siapa pun yang datang. Gua Harimau sebagai gua terbesar di Asia Tenggara turut memperkaya kekayaan geologis kawasan ini. Lanskap ini menawarkan suasana tenang yang menyatu dengan keunikan bentang alamnya. Gunung ini bukan hanya destinasi, melainkan pengalaman menyeluruh untuk pencinta alam, pelancong, maupun penikmat lanskap tropis yang menawan. Dengan suasana yang masih alami dan terjaga, Rammang-Rammang menjadi bukti bahwa keindahan bumi dapat tetap lestari jika dijaga bersama. Keberadaannya menjadi kebanggaan nasional sekaligus aset dunia yang harus dihargai.
Rammang-Rammang berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, sekitar 40 kilometer dari Makassar. Wilayah ini termasuk dalam Kawasan Karst Maros-Pangkep yang telah diberi perlindungan khusus karena nilai ekologisnya. Karst merupakan formasi geologi yang terbentuk melalui pelapukan batuan kapur oleh air hujan dalam jangka waktu panjang. Proses ini menghasilkan bentang alam unik seperti gua, stalaktit, stalagmit, serta sistem sungai bawah tanah yang kompleks. Di Rammang-Rammang, keindahan ini hadir dalam bentuk tebing-tebing runcing yang menyatu dengan vegetasi tropis lebat. Ekosistemnya mendukung keragaman hayati yang luar biasa. Penjelajahan ke kawasan ini akan memperlihatkan bagaimana proses alam bekerja selama ribuan tahun. Beberapa gua bahkan menyimpan lukisan prasejarah. Warisan geologi dan budaya di kawasan ini mencerminkan nilai penting yang dimiliki oleh gunung ini bagi ilmu pengetahuan dan pariwisata.
“Baca juga: Wisata Klotok di Martapura: Menyusuri Sungai dan Budaya Banjar”
Selain keindahan geologinya, Rammang-Rammang juga memperlihatkan harmoni antara manusia dan alam. Masyarakat lokal telah lama tinggal dan membentuk komunitas yang bergantung pada alam sekitar. Pertanian skala kecil yang berkelanjutan dijalankan di sekitar lembah karst. Sawah-sawah hijau yang terbentang memperkaya lanskap visual kawasan ini. Tak hanya itu, kawasan ini menjadi rumah bagi lebih dari 300 spesies burung yang menjadikan Rammang-Rammang sebagai surga pengamat burung. Beberapa spesies langka dan endemik dilaporkan ditemukan di sini. Air terjun tersembunyi juga bisa ditemukan di berbagai titik kawasan. Ekosistem yang seimbang telah diciptakan melalui praktik hidup yang ramah lingkungan oleh penduduk sekitar. Keanekaragaman hayati yang tersimpan di kawasan ini menunjukkan pentingnya pelestarian terhadap warisan alam yang tidak tergantikan.
Gunung ini menawarkan berbagai aktivitas luar ruangan yang mendekatkan wisatawan dengan alam. Perjalanan dimulai dengan menyusuri sungai menggunakan perahu tradisional. Pemandangan batu kapur raksasa yang mengapit sungai membuat suasana begitu damai. Trekking di lembah-lembah hijau menjadi pengalaman yang menghubungkan tubuh dan jiwa dengan alam. Gua Harimau, Gua Jepang, serta Gua Tiangko menyimpan keindahan formasi stalaktit dan stalagmit yang memukau. Aktivitas seperti hiking dan eksplorasi gua dilakukan secara mandiri atau dengan pemandu lokal. Beberapa spot foto menarik juga tersedia di sepanjang perjalanan. Wisatawan pun dapat mengamati burung dengan binokular sambil mendengarkan suara alam yang tenang. Aktivitas ini sangat cocok bagi para pencinta fotografi alam, pejalan kaki, dan penggemar eksplorasi gua. Semua aktivitas di gunung ini mengajak wisatawan untuk mengenal keindahan bumi dengan cara yang menyenangkan dan tetap berkelanjutan.
“Simak juga: Kunci di Usia Dini: Transformasi Anak Autisme Lewat Dukungan Awal”
Selain kekayaan alam, daya tarik lain dari gunung ini adalah kehidupan masyarakat Bugis yang ramah. Desa-desa di sekitar kawasan menawarkan pengalaman budaya yang otentik. Pengunjung dapat mencicipi makanan tradisional, melihat langsung proses pertanian, hingga belajar tentang adat dan tradisi lokal. Interaksi dengan masyarakat dilakukan dengan penuh keramahan dan keterbukaan. Pengalaman ini menjadi nilai tambah dari kunjungan ke kawasan karst ini. Rumah-rumah panggung yang tersebar di sekitar sawah memberikan gambaran kehidupan sederhana namun seimbang. Tradisi yang dijaga secara turun-temurun menciptakan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Wisata budaya yang berpadu dengan wisata alam menjadikan kunjungan ke gunung ini semakin berkesan. Sentuhan manusia pada lanskap alam dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Inilah contoh kehidupan yang menyatu dengan lingkungan secara alami dan lestari.