Have Seat Will Travel – Gunung Manglayang menawarkan pengalaman mendaki yang ramah bagi pemula. Terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dan Sumedang, gunung ini memiliki ketinggian 1.818 meter di atas permukaan laut. Gunung Manglayang merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sunda Purba. Beberapa gunung lain dalam rangkaian ini termasuk Gunung Burangrang, Tangkuban Perahu, dan Bukit Tunggul. Nama “Manglayang” berasal dari kata Sunda “layang”, yang berarti terbang. Legenda mengatakan kuda terbang bernama Sembrani terperosok di lereng gunung ini dan berubah menjadi batu.
Meski tidak sepopuler gunung lain di Jawa Barat, Manglayang menawarkan pesona alam yang memikat. Mulai dari hutan pinus yang asri hingga pemandangan kota Bandung dari ketinggian. Di sini, pendaki dapat menikmati suasana yang lebih tenang dibandingkan dengan gunung-gunung besar lainnya.
Gunung Manglayang memiliki sejumlah daya tarik yang patut dipertimbangkan. Puncak Bayangan (Prisma) adalah salah satu spot favorit. Puncak ini menawarkan panorama lanskap Kota Bandung dan Sumedang yang terbuka. Saat malam hari, lampu-lampu kota berkelap-kelip, menciptakan pemandangan yang memukau. Puncak Bayangan hanya bisa menampung 4-5 tenda, jadi pastikan tempatnya tidak terlalu ramai.
Selain Puncak Bayangan, kawasan Batu Kuda di kaki gunung menawarkan hutan pinus yang sejuk. Tempat ini sangat cocok untuk piknik, hammocking, atau sekadar bersantai. Situs budaya seperti Batu Kuda juga menambah nilai sejarah dan mistis. Batu Kuda diyakini sebagai perwujudan kuda Sembrani dalam legenda Sunda. Di jalur Barubeureum, wisatawan bisa mengunjungi Curug Antani, air terjun setinggi 10-20 meter. Lokasi ini berjarak 100-150 meter dari jalur pendakian, menciptakan pengalaman alam yang menyegarkan.
Keindahan hutan tropis yang rimbun juga menjadi daya tarik tersendiri. Terkadang kabut tebal menyelimuti beberapa titik, menciptakan suasana misterius. Hal ini menjadikan Gunung Manglayang sebagai tujuan ideal bagi pecinta fotografi alam.
“Baca juga: Jelajah Puncak Mandala: Tantangan Ekstrem di Jantung Papua”
Perjalanan melalui Jalur Batu Kuda adalah jalur pendakian yang paling populer. Perjalanan melalui jalur ini dimulai dari Wana Wisata Batu Kuda di Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung. Jalur ini cukup mudah dan cepat dengan waktu tempuh sekitar 1,5-2 jam. Treknya terdiri dari tanjakan berakar dan berbatu dengan tiga pos pendakian. Pos terakhir adalah Batu Keraton, yang menawarkan pemandangan kota yang indah.
Namun, jalur ini tidak memiliki sumber air. Oleh karena itu, pendaki disarankan membawa bekal air yang cukup. Untuk mencapai Puncak Bayangan, pendaki harus melewati Puncak Manglayang terlebih dahulu. Proses ini memerlukan tambahan waktu sekitar 30 menit. Meskipun jalurnya relatif mudah, tetap perhatikan kondisi fisik selama pendakian.
Perjalanan melalui Jalur Barubeureum terletak di Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Sumedang. Jalur ini menawarkan pendakian yang lebih menantang. Ada dua opsi jalur di sini: menuju Puncak Bayangan (Prisma) atau langsung ke Puncak Manglayang. Jalur Prisma terkenal dengan tanjakan vertikal, seperti Tanjakan Galau dan Kiara Doyong.
Pendakian di jalur ini membutuhkan waktu sekitar 1,5-2,5 jam untuk mencapai Puncak Bayangan. Jika hendak melanjutkan perjalanan ke Puncak Manglayang, diperlukan waktu tambahan 30 menit. Jalur ini lebih landai dan memiliki empat pos pendakian, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Selain itu, jalur ini melalui hutan rimba yang lebat dan sungai kecil di awal pendakian.
Sebagai catatan, jalur ini sering licin, terutama saat musim hujan. Beberapa lokasi, seperti Cadas Gantung dan Baruburnasan, dianggap berisiko. Pendaki disarankan untuk berhati-hati dan memperhatikan cuaca saat hendak mendaki melalui jalur ini.
“Simak juga: Hidup Hijau dengan Thrift: Pilihan Cerdas untuk Mengurangi Dampak Fast Fashion”
Tiket masuk ke Gunung Manglayang sangat terjangkau. Untuk jalur Batu Kuda, tiket masuk berkisar antara Rp10.000-Rp15.000 per orang. Biaya parkir untuk motor sekitar Rp5.000 dan untuk mobil sekitar Rp10.000. Biaya camping di area ini biasanya sekitar Rp15.000 per hari.
Di jalur Barubeureum, tiket masuk juga sekitar Rp10.000 per orang, dengan biaya parkir Rp5.000. Harga tiket yang terjangkau ini menjadikan Gunung Manglayang sebagai destinasi pendakian yang ramah anggaran, cocok untuk para pendaki dari berbagai kalangan.
Gunung Manglayang menawarkan pengalaman mendaki yang menyenangkan, terutama bagi pendaki pemula. Dengan daya tarik alam yang memikat, jalur pendakian yang variatif, dan harga tiket yang terjangkau, gunung ini layak menjadi pilihan untuk petualangan alam selanjutnya.