Have Seat Will Travel – Liburan ke Korea Utara mungkin terdengar seperti ide yang menegangkan bagi banyak orang, mengingat reputasi negara ini yang tertutup dan penuh dengan aturan yang ketat. Namun, baru-baru ini sebuah video viral di TikTok mengungkapkan pengalaman liburan unik seseorang yang berkunjung ke negara tersebut. Haris Muda, seorang pengguna TikTok, membagikan pengalamannya saat berlibur ke Pyongyang, ibu kota Korea Utara, yang berhasil menarik perhatian banyak orang. Meskipun negara ini terkenal dengan keterbatasan kebebasan, Haris menunjukkan sisi lain dari Korea Utara yang mungkin belum banyak diketahui orang. Berikut adalah cerita lengkapnya!
Haris Muda memulai perjalanannya menuju Korea Utara dari Tiongkok dengan menggunakan kereta api. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar delapan jam untuk mencapai Pyongyang. Haris menjelaskan bahwa saat tiba di perbatasan, pihak imigrasi langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap dirinya. Selama lebih dari empat jam, petugas memeriksa semua barang bawaan, termasuk ponsel, kamera, dan laptop. Hal ini menunjukkan betapa ketatnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak berwenang di negara tersebut.
Selama di Korea Utara, Haris juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa menghubungi siapa pun, karena tidak ada sinyal internet yang tersedia untuk wisatawan. Keadaan ini semakin menunjukkan betapa terisolasinya negara tersebut dari dunia luar, di mana akses komunikasi dan informasi sangat terbatas.
“Baca juga: Jelajahi Keindahan Madiun: 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun yang Wajib Dikunjungi”
Meskipun Korea Utara seringkali digambarkan sebagai negara yang suram dan menakutkan, Haris membagikan kesan yang berbeda tentang Pyongyang. Ia menggambarkan kota ini sebagai tempat yang sangat bersih, teratur, dan aman. Menurutnya, tidak ada masalah kemiskinan, kriminalitas, atau kelaparan yang terlihat di sana. “Pyongyang maju banget, guys. Bersih, teratur, gak ada copet, kemiskinan, kelaparan, apalagi kriminalitas,” ujar Haris dalam salah satu video yang diunggah di akun TikTok-nya.
Pemandangan yang tertib ini disebabkan oleh sistem hukuman yang sangat ketat di Korea Utara. Jika ada seseorang yang terbukti melakukan kejahatan, tidak hanya pelaku yang dihukum, tetapi juga tiga generasi keluarganya dapat menerima hukuman yang setimpal. Hal inilah yang membuat tingkat kriminalitas sangat rendah di kota ini.
Selain itu, Haris juga mengingatkan bahwa ada aturan ketat yang harus diikuti oleh wisatawan, salah satunya adalah larangan untuk memotret pemimpin negara secara setengah badan. Jika ada wisatawan yang tidak sengaja melanggar aturan ini, foto yang diambil bisa langsung dihapus oleh pihak berwenang.
Salah satu hal yang menarik dalam video Haris adalah suasana kota pada malam hari. Ia menjelaskan bahwa seluruh lampu gedung akan dipadamkan pada pukul 20.00, membuat suasana kota menjadi sangat gelap gulita. Hal ini memberikan kesan bahwa waktu malam di Pyongyang terasa sangat sepi dan tenang. “Ini masih di Pyongyang, bisa kamu bayangin kan kalau di kota kecil kayak gimana?” ujar Haris dalam videonya.
Haris juga menggambarkan kondisi jalanan kota yang sangat sepi. Di Pyongyang, kendaraan pribadi sangat jarang terlihat, dan hanya pejabat tinggi, atlet, dan orang-orang yang dianggap penting oleh negara yang diperbolehkan memiliki mobil pribadi. Ini membuat kondisi kota sangat bebas dari kemacetan dan hiruk-pikuk kendaraan, yang kontras dengan banyak kota besar di dunia.
Masyarakat di Pyongyang juga digambarkan memiliki nilai-nilai yang sangat tinggi terhadap pengabdian dan loyalitas kepada negara. Menurut Haris, orang-orang di sana akan dihormati berdasarkan seberapa besar kontribusi mereka untuk negara. Hal ini menciptakan masyarakat yang sangat tertib dan menghargai kedisiplinan.
Meskipun Haris memesan hotel berbintang empat untuk menginap selama di Pyongyang, ia mendapati bahwa kondisi hotel tersebut tidak semewah yang dibayangkan. Hotel yang ia tempati hanya memiliki dua kasur tipe twin bed dan televisi yang menayangkan film-film bernuansa tahun 1970-an. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun fasilitas penginapan yang disediakan untuk wisatawan mungkin cukup baik, mereka tetap jauh dari standar internasional yang biasa ditemukan di negara-negara lain.
Dengan semua pengalaman unik yang ia alami selama di Korea Utara, Haris berhasil mengungkapkan sisi lain dari negara yang jarang terlihat oleh dunia luar. Meski terkesan menegangkan, perjalanan ini memberikan gambaran bahwa liburan ke Korea Utara ternyata tidak selalu seperti yang dibayangkan banyak orang.