Have Seat Will Travel – Ranu Kumbolo adalah danau yang memukau di jalur pendakian Gunung Semeru. Terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ranu Kumbolo menjadi tujuan favorit para pendaki. Danau ini tidak hanya menawarkan panorama alam yang mempesona, tetapi juga menjadi tempat beristirahat yang nyaman bagi para pendaki. Bagi yang belum pernah mengunjungi Ranu Kumbolo, berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai keindahan dan daya tariknya.
Danau ini terletak di jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur, dan berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kawasan TNBTS meliputi empat kabupaten di Jawa Timur, yaitu Malang, Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo. Dengan luas sekitar 50.276,3 hektare, TNBTS memiliki berbagai keindahan alam, salah satunya adalah danau ini, yang terletak pada ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Baca juga: Lembah Baliem Papua: Surga Tersembunyi untuk Wisata Trekking dan Eksplorasi Budaya”
Ranu Kumbolo menjadi tempat perkemahan favorit bagi para pendaki Gunung Semeru. Keindahan alam di sekitar danau sangat memanjakan mata. Danau ini dikelilingi oleh lembah dan perbukitan yang dipenuhi hutan pinus. Air danau yang berwarna hijau kebiruan mencolok membuat pemandangannya semakin memukau. Di malam hari, suasana menjadi lebih magis dengan hamparan bintang yang menghiasi langit gelap.
Ranu Kumbolo juga dikenal sebagai sumber air tawar bagi para pendaki. Sebelumnya, air danau ini bisa langsung diminum tanpa perlu dimasak. Namun, kini air tersebut terindikasi mengalami pencemaran. Meskipun demikian, danau ini tetap menjadi oase yang menyegarkan selama pendakian. Namun, pendaki perlu berhati-hati karena suhu di sekitar danau dapat mencapai -4 derajat Celsius, menjadikannya salah satu tempat terdingin di kawasan TNBTS.
Selain keindahan alamnya, danau ini juga dikenal dengan berbagai cerita mistis. Salah satunya adalah kisah tentang ikan mas yang diyakini sebagai jelmaan seorang dewi. Konon, dewi ini sering muncul di tengah danau dan menampakkan diri di hadapan pendaki yang berkemah di sekitar danau. Dewi penunggu dikisahkan mengenakan kebaya kuning dan hanya muncul pada tengah malam bulan purnama. Kehadirannya sering ditandai dengan munculnya kabut tebal yang berputar-putar di tengah danau.
Selain itu, ada juga mitos tentang Tanjakan Cinta yang terletak tidak jauh dari danau. Menurut cerita, pendaki yang memikirkan pasangan mereka saat mencapai puncak Mahameru dan tidak menoleh ke belakang, akan mendapatkan kisah cinta yang bahagia. Mitos ini menambah daya tarik danau ini bagi pendaki yang ingin merasakan sensasi mistis dan spiritual.
“Simak juga: Mengenal Ragam Gaya Fashion Khas Setiap Negara: Dari Jepang hingga Afrika”
Bermalam di sekitar danau ini adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi para pendaki. Banyak pendaki yang mendirikan tenda di sekitarnya dan menikmati suasana tenang yang hanya bisa ditemukan di tempat seperti ini. Suara angin yang berhembus lembut dan gemericik air menciptakan suasana damai di malam hari. Selain itu, pemandangan matahari terbit yang terlihat di balik Gunung Semeru menjadi momen yang sangat dinantikan oleh setiap pendaki.
Danau ini menjadi titik perhentian utama dalam pendakian Gunung Semeru. Dari sini, pendaki bisa melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru. Meskipun perjalanan ke puncak cukup menantang, keindahan danau ini memberikan semangat bagi pendaki untuk melanjutkan langkah mereka.
Ranu Kumbolo memiliki keunikan tersendiri di jalur pendakian Gunung Semeru. Selain menjadi tempat peristirahatan yang indah, danau ini juga menawarkan pengalaman alam yang luar biasa. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan udara segar yang sejuk, Ranu Kumbolo adalah tempat yang tepat untuk melupakan sejenak rutinitas sehari-hari. Bagi pendaki yang menyukai tantangan, danau ini juga menawarkan kesempatan untuk merasakan sensasi tidur di alam terbuka yang sejuk dan penuh kedamaian.