Have Seat Will Travel – Gili Iyang, Pulau Oksigen Madura, dikenal dengan kualitas udaranya yang luar biasa segar dan sehat. Terletak di Kabupaten Sumenep, pulau ini memiliki kadar oksigen sebesar 20,9 persen, yang menjadikannya sebagai salah satu lokasi dengan kadar oksigen terbaik di dunia. Menurut data dari Air Visual, aplikasi pencatat kualitas udara, Gili Iyang hanya tertinggal satu tingkat di bawah kadar oksigen yang ditemukan di Laut Mati, Jordania. Pulau ini pun mendapatkan pengakuan internasional sebagai tempat dengan kualitas udara yang luar biasa, yang tentunya menarik banyak perhatian wisatawan.
Gili Iyang, yang berada di bagian timur Sumenep, dikenal dengan sebutan “Pulau Oksigen” karena kadar oksigen yang sangat tinggi. Pulau seluas 9,15 km² ini dihuni oleh sekitar 7.832 jiwa dan terdiri dari dua desa, yaitu Bancamara dan Banraas. Pengunjung yang datang ke pulau ini dapat menikmati udara segar dengan kadar oksigen lebih tinggi dari daerah lainnya di Indonesia. Dalam laporan yang dirilis oleh Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) pada tahun 2006, kadar oksigen di Gili Iyang mencapai 20,9 persen, jauh melebihi standar udara normal yang berada pada kisaran 19,5–22,0 persen.
“Baca juga: Petualangan Menakjubkan di Kawah Ijen: Rute, HTM, dan Penginapan Terbaik”
Untuk mencapai Pulau Oksigen madura ini, pengunjung dapat menumpang taksi laut, yang merupakan perahu kayu bermesin yang sering digunakan oleh masyarakat setempat. Waktu tempuh perjalanan menuju Gili Iyang sekitar 30 hingga 40 menit, tergantung pada kondisi cuaca dan tinggi gelombang. Taksi laut ini dapat dinaiki dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Sumenep. Ongkos taksi laut berkisar Rp 10.000 per orang, dan perahu yang digunakan memiliki kapasitas antara 20 hingga 50 orang.
Setibanya di Gili Iyang, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek motor roda dua atau roda tiga yang dikenal dengan nama “odong-odong” atau “dorkas.” Kendaraan ini mengelilingi pulau melalui jalan paving block selebar dua meter yang dibangun sejak 2015 sebagai upaya untuk menjadikan Gili Iyang sebagai destinasi wisata utama di Kabupaten Sumenep.
Gili Iyang memiliki udara dengan kualitas yang sangat bersih. Tingkat kandungan zat pencemar di tempat ini juga sangat rendah. Selain kadar oksigen yang tinggi, pulau ini juga memiliki kadar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida yang sangat minim. Hal ini menjadikan Gili Iyang sebagai tempat yang ideal untuk menikmati udara bersih dan segar. Kadar oksigen yang lebih tinggi ini berkontribusi pada harapan hidup yang lebih panjang bagi penduduk setempat. Banyak penduduk Gili Iyang yang berusia lebih dari 90 tahun, bahkan beberapa di antaranya telah mencapai usia 100 tahun. Dimana warganya tersebut masih dengan kondisi fisik yang masih bugar dan tanpa gangguan kesehatan yang berarti.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas udara di Gili Iyang adalah keberadaan aerosol garam yang berasal dari laut, terutama magnesium sulfat atau garam Epsom. Garam ini terkenal memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti meningkatkan kesehatan kulit, mengobati pre-eklampsia pada ibu hamil, dan bahkan bisa digunakan dalam pengobatan medis untuk serangan stroke.
Di Gili Iyang, ada satu titik yang menjadi tempat terbaik untuk menikmati udara segar, yaitu Titik Oksigen yang terletak di Desa Bancamara. Titik ini hanya berjarak sekitar 10 menit berkendara dari dermaga dan memiliki sebuah lahan berpagar bambu seluas kurang lebih 200 meter persegi. Di sini, pengunjung dapat duduk di gazebo yang telah disediakan sambil menikmati kualitas udara yang luar biasa segar. Untuk memasuki area ini, pengunjung cukup mengisi buku tamu dan membayar retribusi kas desa secara sukarela.
Selain udara segar, Gili Iyang juga menawarkan beragam objek wisata menarik. Salah satunya adalah Gua Mahakarya yang memiliki keunikan stalaktit dan stalagmit. Di gua ini, pengunjung bisa melihat batuan yang bersinar seperti bintang di langit malam. Gua ini juga menyimpan jenis stalagmit yang disebut flowstone. Flowtone ini terbentuk oleh miliaran tetesan air yang mengalir dan menyelubungi bongkahan batu. Pantai Ropet di ujung timur pulau juga menjadi salah satu daya tarik. Dimana pengunjung dapat menikmati keindahan pasir putih dan terumbu karang yang masih terjaga.
Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung pariwisata berkelanjutan, sejak November 2017, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memasang pembangkit listrik yang dapat membantu menerangi Pulau Oksigen. Sebelumnya, pulau ini hanya mengandalkan generator set swadaya milik warga. Dengan adanya listrik yang lebih stabil, fasilitas di Gili Iyang semakin memadai untuk mendukung kegiatan wisatawan. Hal ini juga tanpa mengurangi kualitas udara yang sudah terkenal segarnya.
Gili Iyang memang menawarkan lebih dari sekadar udara segar. Pulau ini juga merupakan destinasi wisata yang memberikan pengalaman kesehatan melalui kualitas udara yang luar biasa. Jadi, jika Anda mencari tempat untuk menikmati udara segar sambil menjelajahi keindahan alam, Gili Iyang adalah pilihan yang tepat.