Have Seat Will Travel – IKN atau Ibu Kota Nusantara tidak hanya dibangun sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia, tetapi juga menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Salah satunya adalah Gunung Parung, destinasi wisata alam yang mulai mencuri perhatian para petualang dan pecinta alam. Gunung Parung terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Gunung ini merupakan titik tertinggi di kawasan IKN dengan ketinggian mencapai 1200 meter di atas permukaan laut. Puncaknya menyajikan panorama hutan hujan tropis, sungai, dan Teluk Balikpapan yang terlihat dari kejauhan. Keindahan alam Gunung Parung menarik perhatian seiring pembangunan IKN yang terus berkembang. Gunung ini perlahan menjadi primadona baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Kawasan ini masih sangat alami dan memiliki udara yang sejuk. Banyak flora dan fauna endemik hidup di sekitar Gunung Parung. Hal itu menjadikan tempat ini ideal untuk wisata petualangan dan pelestarian lingkungan.
Gunung Parung merupakan salah satu ikon baru dalam geliat pariwisata di IKN. Tidak hanya memiliki ketinggian yang menantang, gunung ini juga menyuguhkan pengalaman menyatu dengan alam yang belum banyak terjamah. Dari puncaknya, pengunjung bisa melihat bentangan alam yang luas mulai dari perbukitan hingga kawasan mangrove di kejauhan. Jalur pendakian menuju Gunung Parung cukup menantang karena harus dilalui dengan berjalan kaki selama tiga jam setelah menempuh perjalanan darat dari Balikpapan atau Samarinda. Meskipun begitu, semua lelah akan terbayar lunas oleh keindahan yang disuguhkan. Beberapa pengunjung mengaku merasa seperti berada di surga tersembunyi ketika sampai di atas. Keanekaragaman hayati yang ditemukan di kawasan ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Berbagai spesies pohon langka seperti bengkirai dan meranti tumbuh subur, diiringi suara alam dari satwa liar seperti monyet dan burung khas Kalimantan. Gunung Parung bukan hanya sekadar tempat mendaki, tetapi juga pusat keindahan alam IKN.
Salah satu sosok yang paling aktif dalam mempromosikan Gunung Parung adalah Rudi Hartono, pengelola lokal yang sejak awal melihat potensi besar kawasan ini. Menurutnya, sejak pembangunan IKN dimulai, minat masyarakat terhadap wisata alam di kawasan Penajam Paser Utara meningkat drastis. Ia merasa senang melihat antusiasme pengunjung yang datang untuk merasakan keindahan Gunung Parung secara langsung. Rudi bersama timnya berupaya menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuka akses wisata secara sembarangan. Mereka mengedepankan prinsip pariwisata ramah lingkungan dan edukatif. Jalur pendakian dibersihkan secara berkala dan sampah selalu dikontrol agar tidak mencemari alam sekitar. Ia juga berharap Gunung Parung bisa menjadi ikon baru bagi pariwisata di IKN yang mencerminkan wajah ibu kota masa depan yang hijau dan berkelanjutan. Upaya pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata juga dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi yang adil dan inklusif.
“Simak juga: Samsung Galaxy F17 5G Resmi Rilis! Murah Banget dan Anti Cipratan Air, Worth It Abis!”
Pengembangan Gunung Parung sebagai destinasi unggulan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat setempat, tetapi juga mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Direktur Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN, Muhsin Palinrugi, menyebutkan bahwa Gunung Parung masuk dalam daftar lima destinasi wisata prioritas di kawasan IKN. Selain Gunung Parung, destinasi lain yang sedang dikembangkan adalah Goa Tapak Raja, Air Terjun Tembinus, Bukit Bengkirai, serta Kawasan Mangrove Mentawir. Pemerintah berencana menggandeng berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, investor, dan komunitas lokal untuk mengembangkan kawasan wisata ini secara terpadu. Pelatihan bagi pengelola wisata dan penyediaan infrastruktur dasar juga akan diberikan guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung. Pengembangan pariwisata ini tidak hanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga sebagai cara melestarikan budaya dan ekosistem alam yang ada. Gunung Parung dinilai memiliki potensi besar untuk memperkenalkan wajah hijau IKN kepada dunia.
Konsep pariwisata yang diusung oleh pengelola Gunung Parung sejalan dengan visi IKN sebagai kota yang berwawasan lingkungan. Keindahan dan keaslian alam yang dimiliki gunung ini diharapkan bisa terus dipertahankan tanpa harus mengorbankan ekosistem yang ada. Muhsin menyebutkan bahwa selain menarik wisatawan, kawasan wisata seperti Gunung Parung juga bisa dijadikan tempat edukasi lingkungan bagi pelajar dan generasi muda. Kehadiran destinasi wisata seperti ini memberikan wajah lain dari IKN yang bukan hanya modern dan digital, tetapi juga ramah alam dan kearifan lokal. Ke depannya, pemerintah akan terus mendorong pengembangan pariwisata berbasis komunitas agar manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar. Semangat menjaga kelestarian hutan, mempromosikan budaya lokal, serta menciptakan lapangan kerja baru menjadi tujuan utama dari pengembangan wisata Gunung Parung. Dengan langkah-langkah yang tepat, kawasan ini bisa menjadi destinasi favorit nasional bahkan internasional tanpa kehilangan jati diri alaminya.
Artikel ini bersumber dari selasar.co dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di haveseatwilltravel
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa