Have Seat Will Travel – Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman budaya dan pesona alam yang luar biasa. Salah satu permata tersembunyi yang mulai menarik perhatian adalah Desa Wisata Tanjung Taipa. Terletak di Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, desa ini menjadi simbol kekayaan alam bahari dan budaya lokal yang masih terjaga. Nama Taipa sendiri berasal dari bahasa daerah Tolaki yang berarti mangga. Desa ini telah menjadi bagian penting dalam perkembangan pariwisata bahari sejak 1978 dan kini resmi ditetapkan sebagai desa wisata oleh Bupati Konawe Utara. Jaraknya sekitar 47 kilometer dari pusat kota dan dapat dicapai dalam waktu satu jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Pengembangan desa ini mencerminkan upaya untuk menjaga warisan budaya sekaligus memaksimalkan potensi wisata lokal.
Desa Wisata Tanjung Taipa menjadi salah satu destinasi unggulan yang memperkaya khazanah pariwisata Indonesia. Dengan kehidupan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, petani dan pekerja swasta, desa ini tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal suku Tolaki. Keunikan desa ini tidak hanya terletak pada keindahan lautnya tetapi juga pada keberadaan goa purba, kebun kelapa, dan kebun mangga yang tersebar di berbagai sudut desa. Selain itu, makam cagar budaya Anamea Ndolasolo menjadi daya tarik wisata religi yang mengundang peziarah maupun wisatawan umum. Semua unsur ini menunjukkan bagaimana potensi wisata alam dan budaya dapat dikembangkan secara harmonis. Dukungan dari pemerintah daerah turut memperkuat langkah strategis masyarakat dalam menjadikan Tanjung Taipa sebagai pusat wisata di bagian timur Indonesia.
Pengembangan Desa Wisata Tanjung Taipa tidak bisa dilepaskan dari kolaborasi erat antara masyarakat dan pemerintah. Pemerintah Desa Taipa bersama warga secara aktif menyusun program pembangunan berbasis potensi lokal. Tujuannya jelas yakni menjadikan Tanjung Taipa sebagai desa wisata andalan tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisi dan lingkungan. Keputusan strategis untuk menetapkan desa ini sebagai destinasi wisata resmi diperkuat melalui Surat Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 86 Tahun 2022. Keputusan ini menandai pengakuan terhadap keseriusan masyarakat dalam menjaga warisan dan mengangkat potensi desa ke tingkat nasional. Dengan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada pemberdayaan lokal, desa ini menjadi contoh baik bagaimana pengelolaan wisata dapat tumbuh bersama budaya dan lingkungan sekitar.
Salah satu daya tarik Desa Wisata Tanjung Taipa adalah adanya sanggar seni sebagai ruang pelestarian budaya lokal. Sanggar ini menjadi tempat mengembangkan bakat seni anak muda desa secara aktif dan berkelanjutan. Pertunjukan seni dari sanggar dapat dinikmati wisatawan sebagai hiburan dan edukasi budaya suku Tolaki. Tarian dan musik tradisional ditampilkan dalam berbagai acara yang digelar di desa tersebut. Kegiatan ini memberi pengalaman menyentuh nilai-nilai lokal bagi pengunjung dari berbagai daerah. Komunitas desa berkomitmen menjaga budaya sambil terus mengembangkan potensi wisata alam dan budaya secara seimbang. Sanggar seni juga menjadi simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Desa Tanjung Taipa. Setiap gerak tari dan alunan musik membawa cerita yang penuh makna dan sejarah panjang. Desa ini tidak hanya menjual pemandangan alam tetapi juga menyuguhkan nilai budaya yang hidup. Melalui sanggar seni, budaya tidak dilupakan tetapi terus diwariskan dengan semangat yang kuat.
Desa Wisata Tanjung Taipa memiliki masa depan cerah dalam dunia pariwisata Indonesia. Dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis masyarakat, desa ini mampu menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Keunikan perpaduan antara wisata bahari, sejarah, budaya dan religi memberikan nilai tambah yang jarang ditemukan di destinasi lain. Selain itu, jaraknya yang relatif dekat dari pusat kota Konawe Utara menjadikan desa ini mudah diakses tanpa mengorbankan nuansa alam yang alami. Tantangan ke depan adalah menjaga keseimbangan antara kebutuhan wisatawan dan pelestarian lingkungan serta budaya. Dengan terus menjaga sinergi antara masyarakat adat, pemerintah dan pelaku wisata, Desa Wisata Tanjung Taipa berpotensi menjadi ikon baru wisata timur Indonesia.