Have Seat Will Travel – Taman Nasional Bukit Dua Belas terletak di Provinsi Jambi, Indonesia. Ini adalah kawasan hutan hujan tropis dataran rendah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Sebagai taman nasional, tempat ini memiliki nilai ekologis yang sangat penting. Keindahan alam dan potensi ekowisata menjadikan Taman Nasional Bukit Dua Belas sebagai destinasi wisata yang menarik. Mari kita selami lebih dalam mengenai pesona yang ditawarkan taman nasional ini.
Taman Nasional Bukit Dua Belas ditetapkan pada tahun 2000 oleh Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Kawasan ini awalnya merupakan hutan produksi yang kemudian diubah statusnya menjadi taman nasional. Luas kawasan ini mencapai 60.500 hektar dan mencakup empat kabupaten di Jambi, yaitu Batanghari, Sarolangun, Bungotebo, dan Merangin. Hutan yang ada di taman nasional ini merupakan hutan tropis dataran rendah, dengan sebagian besar masih dalam kondisi alami.
“Baca juga: Panduan Seru Wisata Langkawi: Dari Pantai Eksotis ke Hidangan Lezat”
Taman Nasional Bukit Dua Belas memiliki berbagai jenis flora yang sangat menarik. Beberapa pohon khas yang tumbuh di sini antara lain bulian, meranti, dan jelutung. Selain itu, terdapat lebih dari 120 jenis tumbuhan yang memiliki potensi sebagai tanaman obat. Hutan ini juga menjadi rumah bagi banyak satwa langka dan dilindungi. Satwa-satwa seperti siamang, beruk, macan dahan, beruang madu, hingga kancil, bisa ditemukan di kawasan ini.
Secara geografis, Taman Nasional Bukit Dua Belas terletak di antara 102°31’37” – 102°48’27” Bujur Timur dan 1°44’35” – 2°03’15” Lintang Selatan. Topografinya bervariasi dari dataran rendah hingga perbukitan dengan ketinggian antara 30 hingga 430 meter di atas permukaan laut. Bukit Suban, Gunung Panggang, dan Bukit Kuran adalah beberapa bukit yang ada di kawasan ini. Sungai-sungai yang melintasi kawasan ini juga memiliki peran penting sebagai daerah tangkapan air.
Di dalam kawasan Taman Nasional ini, terdapat suku Anak Dalam (Orang Rimba), yang telah mendiami hutan ini selama puluhan tahun. Suku Anak Dalam hidup dengan cara tradisional, berburu dan berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka dikenal sangat dekat dengan alam, dan hutan ini merupakan tempat tinggal sekaligus tempat penghidupan mereka. Kehidupan mereka yang masih sangat bergantung pada alam memberikan nilai budaya yang tinggi bagi wisatawan yang tertarik untuk mempelajari kehidupan masyarakat adat.
Taman Nasional Bukit Dua Belas bukan hanya menarik bagi para pecinta alam, tetapi juga bagi para peneliti. Keanekaragaman flora dan fauna serta ekosistem hutan hujan tropis menjadi objek penelitian yang sangat berharga. Hutan ini menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan dalam bidang pariwisata alam, pendidikan, dan penelitian. Banyak jenis anggrek dan tanaman langka yang tumbuh di sini, serta berbagai jenis satwa yang menarik perhatian dunia.
“Simak juga: Menghapus PLTU: Peta Jalan Transisi Energi Menuju Masa Depan Hijau”
Taman Nasional Bukit Dua Belas menawarkan banyak kegiatan wisata alam yang menarik. Salah satu tempat yang menarik perhatian adalah Goa Tereng, yang terletak di Sungai Tereng. Goa ini memiliki formasi batu kapur yang indah dan jarang ditemukan di tempat lain. Sungai Tereng juga menjadi salah satu sumber mata air penting bagi kehidupan di sekitar taman nasional. Keindahan alam sekitar goa dan sungai ini dapat dinikmati oleh wisatawan yang menyukai petualangan.
Untuk mengunjungi Taman ini, wisatawan harus terbang ke Jambi terlebih dahulu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat menuju kawasan taman nasional. Akomodasi di sekitar taman nasional masih sangat terbatas, namun tersedia pondok sederhana untuk penginapan. Bagi yang ingin merasakan kehidupan suku Anak Dalam, ada kesempatan untuk tinggal bersama mereka dan merasakan kehidupan sehari-hari mereka.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Taman ini adalah antara bulan Juni hingga Oktober. Pada periode ini, cuaca relatif lebih cerah dan kondusif untuk kegiatan wisata alam. Bagi yang tertarik dengan keindahan alam dan kehidupan tradisional suku Anak Dalam, waktu kunjungan ini adalah yang paling tepat.
Taman ini juga merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Keindahan hutan hujan tropis, keberagaman flora dan fauna, serta kehidupan tradisional suku Anak Dalam menjadikannya sebagai tujuan wisata yang sangat menarik. Selain itu, taman nasional ini juga memiliki potensi besar untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.