Have Seat Will Travel – Kawah Putih Ciwidey menjadi salah satu destinasi unggulan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandung. Lokasinya yang berada di dataran tinggi menghadirkan udara sejuk dan pemandangan eksotis yang jarang ditemukan di tempat lain. Dikenal karena warna airnya yang putih kehijauan, kawasan ini dikelilingi oleh hamparan batu kapur yang menambah kesan mistis dan tenang. Kawasan wisata ini terbentuk dari kaldera letusan Gunung Patuha dan kini telah dikembangkan sebagai tujuan wisata yang nyaman dan tertata rapi. Saat pagi hari, suasana di sekitar kawah akan diselimuti kabut tipis yang membuat panorama terlihat semakin memukau. Sedangkan saat malam, langit berbintang bahkan galaksi bima sakti bisa terlihat jelas jika cuaca mendukung. Nuansa pedesaan Priangan juga sangat terasa, menjadikan Kawah Putih sebagai tempat ideal untuk bersantai maupun berfoto ria dengan latar alam yang indah dan eksotis.
Kawah Putih Ciwidey terletak di Jalan Raya Ciwidey Patengan Km 11, di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Akses menuju kawasan ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Untuk menuju kawah utama, pengunjung perlu menggunakan kendaraan khusus bernama ontang-anting yang disediakan oleh pengelola setempat. Transportasi ini akan mengantar wisatawan dari area parkir hingga ke tepi kawah dengan perjalanan menyusuri hutan pinus yang sejuk. Lokasi ini berada pada ketinggian sekitar 2400 meter di atas permukaan laut, menjadikan suhu udara di area ini cukup dingin, berkisar antara delapan hingga dua puluh dua derajat celcius. Karena itulah pengunjung disarankan mengenakan jaket atau pakaian hangat. Keindahan kawah dapat dinikmati dengan berjalan kaki di jalur yang telah tersedia. Rute menuju lokasi cukup baik dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam dari pusat Kota Bandung.
“Baca juga: Bukit Sikunir Dieng: Rute, Harga Tiket, Jam Operasional, dan Spot Terbaik Sunrise”
Untuk memasuki kawasan Kawah Putih Ciwidey, pengunjung perlu membeli tiket masuk yang harganya disesuaikan dengan jenis pengunjung. Wisatawan lokal dikenakan tarif sebesar tiga puluh ribu rupiah per orang, sedangkan wisatawan asing dikenakan tarif delapan puluh satu ribu rupiah. Tersedia pula tiket terusan seharga tujuh puluh empat ribu rupiah yang sudah termasuk transportasi ontang-anting dan akses ke wahana lain seperti Sky Walk dan Jembatan Apung. Di samping itu, terdapat beberapa wahana tambahan yang dapat dinikmati dengan biaya terpisah, seperti panahan, kuda tunggang, serta taman bermain mini. Untuk kebutuhan dokumentasi profesional seperti prewedding, tersedia paket khusus dengan tarif yang telah ditentukan. Biaya parkir kendaraan juga dikenakan sesuai jenisnya, mulai dari delapan ribu rupiah untuk motor hingga empat puluh tiga ribu rupiah untuk bus. Kawasan wisata ini juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, musala, warung makan, serta area istirahat yang nyaman.
Pengunjung yang datang ke Kawah Putih dapat menikmati beragam spot wisata menarik yang tersebar di berbagai titik. Salah satu spot populer adalah Sunan Ibu, sebuah bukit yang menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit. Dari atas bukit ini, lanskap kawah dan hutan hijau bisa dinikmati dengan leluasa. Tak jauh dari sana terdapat Dermaga Ponton, sebuah jembatan kayu terapung yang menjorok ke tengah danau. Lokasi ini sangat populer sebagai spot foto karena memberikan latar pemandangan kawah yang mengepulkan asap tipis. Terdapat juga Skywalk Cantigi yang terbuat dari bambu dan membentang mengikuti kontur lembah. Jembatan ini menghubungkan beberapa area penting di dalam kawasan wisata, termasuk akses menuju Sunan Ibu. Aktivitas seperti berfoto, jalan santai, hingga menikmati suasana alam yang damai bisa dilakukan sepanjang hari. Spot-spot ini memang dirancang untuk memberikan pengalaman wisata alam yang autentik dan menenangkan.
“Simak juga: 5 Tahun CanREA: Dorong Integrasi Energi Angin, Surya, dan Penyimpanan”
Kawasan Kawah Putih dibuka setiap hari mulai pukul tujuh pagi hingga lima sore. Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah saat pagi hari, ketika kabut masih menggantung dan cahaya matahari baru mulai menyinari permukaan air. Suasana seperti itu sering dimanfaatkan pengunjung untuk berburu foto. Di sore hari, langit yang cerah menciptakan nuansa dramatis dengan bayangan pepohonan dan cahaya lembut yang memantul di permukaan danau. Saat musim liburan, area ini bisa menjadi cukup ramai, namun suasana tetap tertib berkat pengelolaan yang rapi. Petunjuk arah telah dipasang dengan baik, dan pengunjung dapat meminta bantuan dari petugas atau pemandu lokal yang tersedia di kawasan ini. Suhu yang relatif dingin menjadi tantangan sekaligus daya tarik tersendiri. Wisatawan dapat membawa termos minuman hangat atau mengenakan syal untuk menjaga kenyamanan selama menjelajahi kawasan. Kawasan ini memang dirancang untuk menyambut siapa saja yang ingin merasakan keindahan alam pegunungan secara langsung.