Have Seat Will Travel – Graha Maria Annai Velangkanni terletak di Medan, Sumatera Utara. Bangunan ini menarik perhatian banyak orang dengan keindahan dan keunikannya. Pada awalnya, banyak yang mengira tempat ini adalah kuil Hindu. Namun, ternyata ini adalah gereja Katolik yang megah. Gereja ini memiliki arti spiritual yang mendalam bagi umat Katolik dan non-Katolik.
Pembangunan Graha Maria Annai Velangkanni dimulai pada tahun 2001. Pastor James Bharataputra S.J. adalah inisiator yang mengusung ide pembangunan ini. Selama empat tahun, gereja ini dibangun dengan biaya mencapai Rp 4 miliar. Dana tersebut didapat dari berbagai umat Maria, baik Katolik maupun non-Katolik.
Sebagian besar dana berasal dari umat di Indonesia, Singapura, Malaysia, India, dan Dubai. Pada 1 Oktober 2005, Graha Maria Annai Velangkanni resmi dibuka. Tanggal tersebut juga bertepatan dengan pembukaan Bulan Rosario.
“Baca juga: Kedung Pengilon: Hidden Gem di Bantul yang Bisa Dinikmati Gratis”
Graha Maria Annai Velangkanni memiliki keunikan arsitektur yang sangat menonjol. Bangunan ini mengusung gaya Indo-Mogul yang khas. Setiap ornamen dan pewarnaan bangunan dipenuhi makna dari kitab suci. Hal ini menambah kedalaman rohani bagi setiap pengunjung yang datang.
Bangunan utama terdiri dari dua tingkat. Lantai dasar digunakan sebagai aula, sementara lantai pertama adalah tempat beribadah. Di lantai pertama, ada balkon dengan 14 jendela yang menggambarkan jalan salib.
Pada lantai dua, terdapat patung Annai Velangkanni dan putranya yang tinggi 2 meter. Patung ini dibawa langsung dari India. Di lantai dua juga terdapat 20 jendela yang menceritakan peristiwa dalam hidup Yesus.
“Simak juga: Misteri dan Legenda di Sekitar Mark Twain Lake yang Beredar Selama Bertahun-tahun”
Graha ini dilengkapi dengan tujuh tingkat menara dan tiga kubah besar. Kubah ini melambangkan surga tempat Allah Tri Tunggal bertahta. Semua elemen arsitektur ini dirancang dengan penuh makna dan memiliki tujuan spiritual bagi setiap peziarah.
Di sebelah kiri gereja, terdapat Kapel Annai Velangkanni. Kapel ini digunakan untuk doa harian. Di depannya, ada taman mini yang memperingati Paus Yohanes Paulus II.
Selain sebagai tempat ibadah, Graha ini juga menyediakan fasilitas penginapan. Tempat penginapan tersebut bernama Panti Betheni. Panti ini diberi nama sesuai dengan rumah Marta, Maria, dan Lazarus di Palestina, tempat Yesus sering menginap.
Selain itu, di sekitar Graha Maria, terdapat taman untuk anak-anak. Tempat ini memiliki areal seluas 8.000 meter persegi. Pintu gerbang masuk dihiasi dengan miniatur rumah adat Batak Toba dan Karo. Ini melambangkan bahwa di tempat ini tidak ada perbedaan suku, bangsa, bahasa, atau kepercayaan.
Beberapa hari setelah peresmian, sebuah keajaiban terjadi. Sebuah mata air muncul tepat di bawah kaki patung Bunda Maria. Banyak orang yang datang untuk meminum air dari mata air tersebut. Banyak yang percaya bahwa air tersebut memiliki kekuatan penyembuhan. Hal ini semakin memperkuat keyakinan banyak orang akan kuasa Bunda Maria Annai Velangkanni sebagai penyembuh.
Graha Maria Annai Velangkanni terus menjadi pusat ziarah yang ramai dikunjungi. Tidak hanya umat Katolik, tetapi juga umat dari berbagai agama dan latar belakang. Tempat ini menjadi simbol kedamaian dan persatuan bagi banyak orang.