Have Seat Will Travel – Gunung Liangpran adalah salah satu gunung tertinggi di Kalimantan Timur. Gunung ini tersembunyi di tengah hutan lebat yang masih alami. Keindahan alam Kalimantan Timur telah lama dikenal oleh banyak orang. Flora dan fauna langka dapat ditemukan di sekitar wilayah gunung ini. Gunung Liangpran menjadi tujuan menarik bagi para pencinta alam sejati. Keaslian alam di kawasan ini tetap terjaga dengan sangat baik. Banyak petualang tertarik untuk mengeksplorasi keindahan tersembunyi ini. Setiap perjalanan menuju Gunung Liangpran memerlukan persiapan yang matang.
Gunung Liangpran terletak di Kecamatan Long Pahangai, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Akses menuju gunung ini tergolong sulit dan penuh tantangan. Dari Long Pahangai, perjalanan masih harus dilanjutkan sejauh 60 km ke barat. Perjalanan tersebut memerlukan kendaraan khusus dan kondisi fisik yang prima. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.240 meter di atas permukaan laut. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. Transportasi air seperti speed boat harus digunakan untuk mencapai lokasi. Medan menuju Gunung Liangpran dipenuhi hutan dan sungai yang deras.
“Baca juga: Istana Maimun: Warisan Megah Kesultanan Deli di Jantung Kota Medan”
Gunung Liangpran merupakan gunung api tua yang sudah tidak aktif. Batuan di gunung ini terbentuk dari lava yang membeku berabad-abad lalu. Erosi alami telah membentuk lereng-lereng yang unik dan eksotis. Keunikan ini membuat Gunung Liangpran sangat menarik untuk dieksplorasi. Namun, medan berbatu dan terjal menjadi tantangan tersendiri bagi pendaki. Banyak pendaki belum berani menaklukkan gunung ini karena biayanya tinggi. Kendaraan yang kuat dan berpengalaman harus digunakan untuk menjangkau gunung. Perjalanan darat dan sungai menjadi kombinasi wajib dalam rute pendakian.
Menghormati budaya lokal adalah hal penting selama pendakian. Sebelum mendaki, izin harus diminta kepada kepala suku Dayak setempat. Mereka akan memberikan informasi dan aturan terkait pendakian yang perlu ditaati. Pendaki dilarang merusak lingkungan atau mengambil tanaman liar. Sampah harus dibawa kembali agar kebersihan alam tetap terjaga. Sopan santun dalam berbicara dan bertindak harus dijaga sepanjang perjalanan. Sebelum memulai pendakian, doa harus dipanjatkan sesuai kepercayaan masing-masing. Mendaki saat upacara adat berlangsung sangat dilarang oleh masyarakat setempat.
“Simak juga: Mendukung Keberlanjutan: Memilih Furnitur dari Kayu dan Material Daur Ulang”
Kesiapan mental sangat penting sebelum menghadapi pendakian berat ini. Kondisi fisik yang prima diperlukan untuk menyelesaikan perjalanan dengan aman. Latihan fisik harus dilakukan secara rutin sebelum memulai ekspedisi. Kesehatan tubuh perlu dipastikan dalam kondisi terbaik saat pendakian. Pendakian Gunung ini akan menguji kekuatan fisik dan ketahanan mental. Semangat juang diperlukan untuk mengatasi tantangan sepanjang jalur pendakian. Risiko tersesat dapat dikurangi dengan menggunakan pendamping lokal. Peta jalur pendakian sebaiknya dipelajari dengan saksama sebelum berangkat.
Pendakian ke Gunung Liangpran membutuhkan anggaran yang cukup besar. Biaya utama meliputi sewa kendaraan 4WD dan penggunaan speed boat. Pengeluaran tambahan mungkin diperlukan untuk logistik dan pemandu lokal. Harga sewa perahu motor cukup tinggi di kawasan pedalaman Kalimantan. Kondisi cuaca buruk bisa menjadi kendala besar selama perjalanan. Musim hujan menyebabkan jalur pendakian menjadi lebih licin dan berbahaya. Keterbatasan sinyal komunikasi juga menjadi tantangan tersendiri. Semua persiapan harus direncanakan secara matang untuk meminimalkan risiko.
Petualangan menuju puncak Gunung Liangpran akan memberikan pengalaman luar biasa. Keindahan panorama dari atas puncak sulit ditemukan di tempat lain. Hutan belantara yang lebat menciptakan suasana damai dan alami. Beragam satwa liar dapat terlihat sepanjang perjalanan menuju puncak. Suasana tenang dan udara segar menjadi hadiah bagi para pendaki. Setiap langkah di jalur pendakian akan memberikan pelajaran berharga. Gunung ini menjadi saksi kekuatan alam dan keteguhan manusia. Petualangan ini akan membekas dalam ingatan sepanjang hidup.