Have Seat Will Travel – Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Karo memberikan peringatan kepada wisatawan tentang beberapa area wisata yang perlu diwaspadai, terutama saat curah hujan tinggi. Hal ini sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi di wilayah yang berbukit-bukit dan berada di kaki gunung, seperti banjir bandang atau longsor, yang seringkali muncul selama musim penghujan. Menyadari kondisi geografis wilayah Karo, Disbudporapar mengimbau agar wisatawan tetap waspada saat mengunjungi destinasi wisata tertentu.
Kepala Disbudporapar Kabupaten Karo, Munarta Ginting, menyampaikan bahwa sebagian besar daerah wisata di Karo memiliki kontur tanah yang berbukit, dan beberapa di antaranya berada di sekitar kaki gunung aktif. Hal ini menjadikan beberapa lokasi wisata berisiko mengalami bencana alam saat curah hujan tinggi. Munarta mengingatkan, kawasan di sekitar kaki Gunung Sinabung menjadi salah satu daerah yang perlu diwaspadai. “Kita harus hati-hati di kaki Gunung Sinabung karena potensi banjir bandang atau longsoran bisa terjadi,” ujarnya, mengingatkan pentingnya kewaspadaan di area tersebut.
Tidak hanya di sekitar Gunung Sinabung, kawasan lain yang juga berisiko adalah daerah sekitar kaki Gunung Sibayak. Di sini, beberapa destinasi wisata, seperti pemandian air panas dan jalur pendakian, turut disarankan untuk lebih berhati-hati. “Kawasan di bawah kaki Gunung Sibayak juga perlu diwaspadai. Pendakian dan pemandian air panas di daerah tersebut bisa berbahaya saat cuaca ekstrem,” lanjut Munarta.
Selain itu, wilayah seputaran Merek juga termasuk daerah yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Munarta mengungkapkan bahwa wilayah ini, yang terletak di sekitar Gunung Sibuatan, bukit, dan tebing-tebing di Gajah Bobok atau Tongging, berpotensi terjadinya bencana alam seperti longsor apabila curah hujan meningkat. “Seputaran Merek, terutama daerah sekitar Gunung Sibuatan dan tebing-tebing di Gajah Bobok, juga berbahaya saat curah hujan lebat,” ujar Munarta, mengingatkan wisatawan untuk tetap waspada.
“Baca juga: Jelajahi Pesona Pantai Mbuluk, Hidden Gem di Gunungkidul”
Meskipun potensi bencana alam mengancam, pariwisata di Kabupaten Karo masih beroperasi. Namun, dampak cuaca ekstrem dan bencana alam yang terjadi di beberapa kawasan memengaruhi aksesibilitas ke destinasi wisata. Munarta mengungkapkan bahwa beberapa jalur wisata terhambat akibat bencana, seperti yang terjadi di Semangat Gunung. “Akses ke Semangat Gunung memang sedikit terganggu. Kami memiliki jalur alternatif dari Sibayak, tetapi tetap saja, akses ke beberapa destinasi menjadi lebih sulit,” tambah Munarta.
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi sektor pariwisata, yang bergantung pada aksesibilitas yang lancar. Walaupun begitu, pemerintah setempat tetap berupaya untuk menjaga kelangsungan pariwisata. Dalam hal ini sembari mengimbau wisatawan agar selalu memeriksa kondisi cuaca dan kondisi alam sebelum memutuskan untuk berkunjung.
Menghadapi musim hujan yang ekstrem, Disbudporapar Kabupaten Karo juga meminta pelaku usaha pariwisata untuk lebih berhati-hati dan waspada. Terutama dalam menjalankan kegiatan wisata, terutama yang berada di lokasi dekat dengan jurang, tebing, atau gunung. Para pengelola destinasi wisata diminta untuk memberikan informasi yang jelas kepada wisatawan. Dalam hal ini tentang potensi bahaya cuaca ekstrem dan untuk segera mengungsi jika cuaca memburuk.
“Kami mengimbau pelaku usaha pariwisata yang berada di lokasi-lokasi berbahaya seperti dekat jurang, tebing, atau gunung untuk selalu memperingatkan wisatawan dan memberi pemahaman akan bahaya cuaca ekstrem,” kata Munarta. Jika terjadi hujan deras atau cuaca buruk, wisatawan diminta untuk segera meninggalkan lokasi wisata guna menghindari kemungkinan bencana.
“Penting untuk mengutamakan keselamatan, karena cuaca buruk bisa datang tiba-tiba. Wisatawan harus sadar dan siap untuk mengungsi jika cuaca sangat ekstrem,” tambahnya. Pemerintah dan pelaku usaha pariwisata di Karo berharap agar kewaspadaan ini dapat membantu mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam di daerah tersebut.
Dengan adanya imbauan dan langkah-langkah preventif yang dilakukan oleh Disbudporapar, diharapkan baik wisatawan maupun pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Karo dapat lebih siap dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim penghujan.